Abstract:
Restoran Royal Kashimura yang beralamat di Jl. Lombok No. 45 memiliki konsep indoor dan outdoor (gazebo style) serta mampu menampung hingga 350 pengunjung. Namun, sebelum adanya restoran ini ,dahulu digunakan sebagai restoran Sunda bernama D’Palm yang tutup karena mengalami penurunan penjualan sehingga pemilik bangunan berganti. Owner restoran Royal Kashimura memanfaatkan layout ruang dalam yang ada serta hanya mengganti beberapa bagian dengan tujuan meminimalkan biaya.Faktanya secara umum okupansi pengunjung pada restoran ini tidak sebanding dengan kapasitas yang disediakan,dan penurunan pengunjung ini kerap terjadi . Berdasarkan fenomena ini maka penelitian ini dilakukan dengan mengamati objek restoran Royal Kashimura yang berkaitan dengan kajian Feng Shui.Teori Feng Shui yang digunakan ialah teori Feng Shui Tibet dan Feng Shui (5 elemen) .Tujuan dari penggunaan teori ini untuk mengetahui serta menilai penataan ruang dalam agar sesuai dengan tatanan yang optimal menurut kajian Feng Shui serta dapat menciptakan energi yang baik. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang digunakan saat observasi lapangan terkait dengan bangunan restoran Royal Kashimura.Data didapatkan dari survei secara langsung untuk memperoleh foto, suasana restoran ,serta gambar kerja yang dibutuhkan.Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa setiap sektor penataan ruang dalam bangunan restoran ada beberapa bagian tidak sesuai penataanya serta bertentangan dengan teori Feng Shui Tibet dan Lima Elemen.Ketidaksesuaian itu terlihat dari bentuk bangunan menyerupai huruf “L” yang menyebabkan beberapa sektor dalam Teori Feng Shui Tibet yaitu pada Bagua Grid hilang. Selain itu terdapat elemen yang tidak harmonis,tidak seimbang dan memiliki energi yang negatif di beberapa sektor Ba Gua Grid pada setiap lantai restoran.