Abstract:
Edible film merupakan sebuah alternatif pengganti plastik kemasan yang lebih ramah
lingkungan. Edible film dapat terbuat dari berbagai bahan dasar, salah satunya adalah
selulosa. Mikrobial selulosa merupakan selulosa yang dihasilkan dari aktifitas bakteri dan
memiliki kemurnian yang tinggi jika dibandingkan dengan selulosa yang berasal dari
tanaman. Mikrobial selulosa dapat ditemukan pada produk pasaran nata de coco. Kandungan
mikrobial selulosa dalam nata de coco dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat
edible film. Akan tetapi, edible film yang dihasilkan memiliki kualitas yang kurang baik
terutama pada sifat mekaniknya sehingga diperlukan penambahan zat aditif untuk
memperbaiki sifat edible film. Hingga saat ini, kajian pengaruh zat aditif terhadap edible film
dari selulosa masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan
kajian mengenai pengaruh perbandingan zat aditif terhadap berat kering, ketebalan,
kelarutan, ketahanan atau daya serap air, kuat tarik dan persen elongasi edible film dari
selulosa.
Pada penelitian ini, nata de coco dihancurkan menjadi slurry dan dicampurkan
dengan zat aditif berupa carboxymethyl cellulose (CMC) - gliserol atau carboxymethyl
cellulose (CMC) - sorbitol kemudian dicetak dan dikeringkan. Percobaan menggunakan
rancangan percobaan faktor tunggal dengan variasi perbandingan konsentrasi CMC terhadap
Gliserol dan CMC terhadap sorbitol (10:0, 8:2, 6:4, 4:6, 2:8, dan 0:10). Pengaruh variasi
dilihat menggunakan metode analisis varian (ANOVA) dan metode Fisher Least Significant
Difference (LSD) untuk uji signifikansi. Analisis yang dilakukan terhadap edible film dari
nata de coco adalah berat kering, ketebalan, uji kelarutan dalam air, uji ketahanan/daya serap
air, uji kuat tarik (tensile strength), dan uji persen elongasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, perbandingan
konsentrasi CMC-Gliserol maupun CMC-Sorbitol tidak berpengaruh terhadap berat kering
edible film, namun berpengaruh terhadap kelarutan dalam air dan ketahanan airnya.
Perbandingan konsentrasi CMC-Gliserol tidak berpengaruh terhadap ketebalan edible film
namun perbandingan konsentrasi CMC-Sorbitol berpengaruh terhadap ketebalan edible film.
Semakin kecil persentase CMC dan semakin besar persentase gliserol atau sorbitol, maka
edible film akan semakin tahan terhadap air. Semakin kecil persentase CMC dalam edible
film dan semakin besar persentase gliserol atau sorbitol, maka kuat tarik edible film akan
bertambah. Hasil kelarutan yang didapatkan berada pada rentang 27,04 - 64,13% dan
penyerapan air sebesar 263 1254%. Nilai kuat tarik terbesar yang dapat terukur adalah 76
MPa dan nilai terkecil 24,4 MPa, berdasarkan nilai tersebut edible film dari nata de coco
dapat digolongkan dalam kategori kelas Good namun nilai persen elongasinya berada pada
rentang 0,8 1,3% yang tergolong kelas inferior marginal.