Analisis yuridis terhadap bank umum menerima gadai saham dalam kaitannya izin usaha pergadaian ditinjau dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31 /POJK.05/2016 tentang Usaha pergadaian

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang semakin meningkat tersebut sangat dibutuhkan sejumlah dana untuk dijadikan sebagai modal atau membutuhkan uang. Ditinjau berdasarkan taraf hidup dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maka banyaknya masyarakat baik perorangan maupun lembaga atau badan usaha yang membutuhkan dana. Lembaga keuangan di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua yaitu Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Bank sebagai suatu lembaga keuangan kepercayaan masyarakat yang memegang peranan penting dalam sistem perekonomian, sehingga dapat dikatakan bank merupakan urat nadi dari sistem keuangan yang beraktifitas menerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposito dll, yang kemudian dana yang terkumpul dari masyarakat tersebut disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Saat ini, salah satunya gadai saham seringkali menjadi opsi yang dipilih oleh pelaku usaha untuk memperoleh dana tambahan dalam melangsungkan kegiatan usahanya. Gadai saham dilakukan sebagai bentuk jaminan atas fasilitas-fasilitas untuk memperoleh dana tambahan yang diberikan kepada pelaku usaha tersebut, Sebagaimana angunan, gadai saham tersebut diberikan kreditor sebagai jaminan atas keamanan dan kepastian pengembalian hutang tersebut. Keberadan gadai dalam kehidupan masyarakat saat ini, mempunyai peran yang penting, disebut demikian karena Lembaga Keuangan lainnya khususnya gadai merupakan peluang bagi bank untuk membuka Usaha Pergadaian Swasta sebagai alternatif cara yang mudah untuk mengembangkan bisnis oleh Bank Umum tersebut mendapatkan keuntungan dari penyaluran pinjaman uang yang ditawarkan oleh Bank dan gampang tanpa harus melihat kemapuan analisis kehati-hatian mendalam tentang nasabah