Abstract:
Buah-buahan merupakan salah satu komoditas subsektor pertanian hortikultura
yang berperan penting untuk menggerakkan perekonomian Indonesia yang memiliki
kekayaan dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Lemon merupakan salah satu buah dari
famili jeruk-jerukan dengan produktivitas yang tinggi, mencapai 120.000 ton per tahun;
namun pemanfaatannya di Indonesia masih terbatas pada industri makanan, jus dan sirup
yang menghasilkan limbah kulit lemon yang cukup besar. Sebenarnya kulit lemon
berpotensi sebagai sumber pektin dengan kandungan 30 - 35% pektin; dua kali lebih besar
dibandingkan dengan apple pomace yang tercatat sebagai salah satu bahan baku industri
pektin komersial. Potensi pemanfaatan kulit lemon sebagai bahan baku industri pektin
komersial sangat terbuka, mengingat Indonesia sendiri belum memiliki industri pektin
komersial padahal ketersediaan dan ragam sumber pektin di Indonesia cukup besar. Kajian
kondisi ekstraksi pektin kulit lemon dan karakterisasi produk pektin yang diperoleh
menjadi fokus penelitian sehingga diharapkan dapat menunjang pengembangan
pemanfaatan limbah kulit lemon lebih lanjut.
Pektin albedo kulit lemon (Citrus limmon) diperoleh dengan ekstraksi padat cair
secara batch dengan pengontakkan dispersi menggunakan pelarut asam klorida selama 120
menit. Variabel yang divariasikan adalah temperatur ekstraksi sebanyak 3 level, yaitu 70,
80, dan 90 oC untuk menentukan temperatur ekstraksi yang memberikan rendemen dan
kualitas pektin terbaik menggunakan rancangan percobaan faktor tunggal. Tahap
berikutnya, pH divariasikan sebanyak 3 level, yaitu 1; 1,5; dan 2 serta rasio massa umpan
terhadap volume pelarut divariasikan sebanyak 3 level, yaitu 1:30, 1:35, dan 1:40 untuk
menentukan pengaruh kedua variabel tersebut beserta interaksinya menggunakan
rancangan percobaan 32 faktorial. Respon yang diamati berupa rendemen pektin; kualitas
pektin berupa kadar asam galakturonat (titrasi asam basa) dan berat ekivalen (titrasi asam
basa); serta karakteristik berupa kadar metoksil dan derajat esterifikasi (titrasi asam basa).
Pemisahan pektin dilakukan dengan metode pengendapan menggunakan larutan etanol 96
%-v/v yang dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan tray dryer pada temperatur 40
oC sehingga diperoleh tepung pektin dan dikarakterisasi lebih lanjut.
Pada penelitian ini ekstrak pektin albedo kulit lemon (Citrus limmon) memiliki
rendemen 16,2 – 25,7 %; berat ekivalen 678 – 1573 g/meq; dan kadar asam galakturonat
52,8 – 74,2 %. Pektin albedo kulit lemon termasuk jenis high methoxyl pectin. Ekstraksi
pektin albedo kulit lemon menggunakan asam klorida membutuhkan temperatur tinggi
sebesar = 90 oC. Kondisi yang asam (pH < 2) diperlukan untuk mendapatkan kualitas
pektin yang memenuhi standar mutu. Penambahan jumlah pelarut pada ekstraksi pektin
albedo kulit lemon tidak berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas pektin secara
signifikan. Kondisi optimum ekstraksi pektin albedo kulit lemon (Citrus limmon) diperoleh
pada pH 1,04 dengan rasio F:S 33,9; memiliki rendemen 24,1 %, berat ekivalen 899
g/meq, dan kadar asam galakturonat 72,3 %.