Peningkatan produktivitas lahan garam dengan metode intensifikasi

Show simple item record

dc.contributor.advisor Santoso, Herry
dc.contributor.advisor Hartanto, Yansen
dc.contributor.author Deandra, Putu Padmareka
dc.contributor.author Felim, Arvin Stefanus
dc.date.accessioned 2020-05-20T02:39:05Z
dc.date.available 2020-05-20T02:39:05Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp39577
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10973
dc.description 4486 - FTI en_US
dc.description.abstract Negara Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke 4 di dunia, yang menyebabkan angka kebutuhan primer menjadi sangat tinggi termasuk salah satunya adalah garam. Negara Indonesia masih melakukan impor garam dikarenakan kapasitas dan kualitas garam yang dihasilkan masih belum mencukupi kebutuhan negara Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang sangat baik untuk memproduksi garam (garis pantai yang sangat panjang), tetapi untuk memenuhi kebutuhan garam negaranya sendiri masih harus melakukan impor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pembagian lahan garam yang efisien, mempelajari metode intensifikasi yang dapat meningkatkan produktivitas lahan garam, menganalisa ekonomi metode yang diteliti dan menentukan metode yang paling menguntungkan serta diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasional. Penelitian ini akan menggunakan dua studi kasus yaitu produksi garam menggunakan metode tradisional dan produksi garam dengan metode intensifikasi (WAIV). Pada mulanya disusun neraca massa pada setiap tahapan produksi garam, lalu nilai evaporasi yang telah dikethaui diterapkan untuk masing masing studi kasus, setelah neraca massa selesai, luas permukaan pada setiap lahan dapat diketahui dengan cara menghubungkan laju penguapan dengan neraca masssa air. Luas lahan yang didapat lalu di atur sehingga didapatkan sejumlah luas lahan yang diinginkan, setelah mendapatkan luas lahan yang optimal, diperoleh kapasitas produksi garam untuk masing masing studi kasus yang akan dilanjutkan dengan penyusunan income statement sehingga profitabilitas akan terlihat untuk masing masing kasus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode intensifikasi menghasilkan produktivitas yang lebih besar dibandingkan dengan metode tradisional. Pada luas lahan 5 hektar terjadi peningkatan kapasitas produksi hampir 5 kali lipat (412 ton/ tahun pada metode tradisional dan 2039 ton/tahun pada metode intensif), profit yang dihasilkan pada metode intensif juga meningkat dengan signifikan sehingga metode intensifikasi menggunakan WAIV dinilai dapat patut dipertimbangkan dalam membuat tambak produksi garam. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject garam en_US
dc.subject produktivitas en_US
dc.subject intensifikasi en_US
dc.subject ekonomi en_US
dc.title Peningkatan produktivitas lahan garam dengan metode intensifikasi en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016620017
dc.identifier.nim/npm NPM2016620085
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0420077201
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0424018502
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account