Abstract:
Kebutuhan bahan bakar fosil semakin meningkat sementara persediaan di alam
semakin terbatas, hal ini menyebabkan perlunya pertimbangan penggunaan bahan bakar
alternatif. Salah satu bahan bakar alternatif yang sedang dikembangkan adalah bioetanol. Pada
penelitian ini, yang menjadi perhatian khusus adalah pembuatan bioetanol berbahan baku
dextrose monohydrate. Dextrose monohydrate merupakan glukosa dalam bentuk D-glukosa
yang dimurnikan dan dikristalkan dari pati.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah
melakukan sintesis bioetanol dengan metode fermentasi dengan kondisi Very High Gravity
(VHG). Tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kecenderungan variasi
konsentrasi awal glukosa dan variasi jumlah nitrogen yang ditambahkan terhadap perolehan
bioetanol. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengurangi tingkat konsumsi bahan bakar
fosil.
Metode yang dilakukan pada penelitian yaitu Fermentasi dengan kondisi Very High
Gravity (VHG). Proses fermentasi dilakukan dengan metode Very High Gravity dimana media
fermentasi megandung glukosa 300 gr/L padatan terlarut atau lebih. Tahap fermentasi
dilakukan dengan VHG di mana Saccharomyces cerevisiae (107sel/mL) ditambahkan pada
suspensi. Suspensi dimasukkan kedalam shaker dengan kecepatan 110 rpm selama 3
hari(72jam) pada temperatur 30oC. Variasi penelitian meliputi variasi konsentrasi awal pati
glukosa 25%(b/v), 35%(b/v), 45% (b/v). Sumber nitrogen yang digunakan 0,45%(b/v) yeast
extract; 0,75% (b/v) pepton dan 0,225% (b/v) yeast extract; 0,375% (b/v) pepton. Analisis
yang dilakukan meliputi analisis kadar glukosa dan kadar etanol dengan menggunakan
instrument High Performance Liquid Chromatography (HPLC).
Hasil percobaan menunjukkan penggunaan konsentrasi glukosa dan konsentrasi yeast
extract dan pepton yang berlebihan tidak menghasilkan etanol yang lebih tingi, karena
konsentrasi glukosa yang semakin pekat akan menghambat pertumbuhan sel dan sumber
nitrogen yang berlebih akan digunakan sel untuk bertumbuh bukan menghasilkan etanol.
Adapun hasil etanol dari fermentasi dengan kondisi Very High Gravity sebesar 11,93% (b/v)
dan yield yang didapatkan sebesar 49,678%(b/b).