Abstract:
Saat ini jamur telah banyak dikonsumsi oleh orang banyak diberbagai belahan dunia.
Jamur yang banyak dikonsumsi salah satunya adalah jamur tiram putih. Selain dapat
dikonsumsi, jamur juga dapat dimanfaatkan sebagai obat. Oleh karena itu, perlu dilakukannya
budidaya jamur untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik didalam maupun luar negri.
Budidaya jamur bukan merupakan hal yang sulit untuk dilakukan karena bahan-bahan yang
digunakan sangat sederhana yang dapat dijumpai dikehidupan sehari-hari. Salah satu faktor
yang dapat menentukan keberhasilan suatu budidaya ialah tergantung dari media tumbuh jamur
itu sendiri. Media merupakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan jamur, sehingga pemilihan
media sangat diperhatikan.
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk kayu, jerami padi dan bekatul.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan bekatul pada media serbuk
kayu dan jerami padi terhadap karakteristik jamur tiram putih berupa massa total basah, jumlah
tubuh buah, tinggi tangkai, dan diameter tudung. Percobaan ini terdiri dari percobaan
pendahuluan dan percobaan utama. Percobaan pendahuluan terdiri dari analisa bahan baku
berupa serbuk kayu, jerami padi, dan bekatul sementara percobaan utama merupakan proses
pembuatan jamur yaitu pengayakan media, pengomposan, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, dan
masa panen. Hasil panen terbaik dilakukan analisa lanjutan yaitu analisa secara proksimat untuk
mengetahui kadar air, kadar abu, dan kadar protein.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan bekatul akan meningkatkan
massa total basah, jumlah tubuh buah, tinggi tangkai jamur dan menurunkan diameter tudung
jamur. Komposisi media tanam yang terbaik pada penelitian ini adalah 100 % serbuk kayu
dengan penambahan 20 % bekatul dengan massa total basah sebesar 164,55 gram, jumlah tubuh
buah sebanyak 17 buah, tinggi tangkai sebesar 8,71 cm, dan diameter tudung sebesar 4,84 cm.
Pertumbuhan jamur secara optimum terjadi akibatnya tinggi nya kandungan unsur hara berupa
lignin, selulosa, dan hemiselulosa pada bahan baku media tanam jamur tersebut.