Abstract:
Di era digital ini bermunculan banyaknya pelaku bisnis kuliner baru karena mudahnya sistem operasional dan media pemasaran yang bisa menjadi titik awal untuk memulai usaha di Industri ini. Berkembangnya sistem penjualan online dan layanan antar makanan melalui aplikasi sangat menguntungkan baik bagi pembeli maupun penjual makanan. Mudahnya masuk ke dalam industri ini mengakibatkan persaingan semakin tinggi diantara pelaku bisnis kuliner. Untuk dapat bertahan pelaku bisnis harus kreatif dan menarik agar merek dan produknya diingat oleh konsumennya. Sosial media digunakan untuk menjadi senjata utama media pemasaran dan sarana pendekatan kepada target pasar yang dituju. Melihat potensi yang ada, Potoinlah hadir untuk memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis kuliner dalam memvisualisasikan produk melalui food photography. Dalam industri fotografi, Potoinlah termasuk ke dalam kategori commercial photography dan jenis food photography.
Penulis melakukan analisis terhadap bagaimana cara Potoinlah untuk meningkatkan Jumlah Konsumen dengan menggunakan sales promotion untuk tetap bertahan ditengah persaingan yang sangat tinggi pada industri fotografi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi dokumen dan observasi. Kemudian data dianalis menggunakan customer profiling
Sejauh ini Potoinlah memang sudah menjalankan sales promotion namun hanya berupa penawaran paket sederhana dan dirasa sudah tidak relevan dengan kondisi sekarang, penawaran paket yang sebelum kurang fleksibel untuk bisa diterapkan kepada berbagai macam karakter bisnis kuliner yang ada. Sehingga dibutuhkan evaluasi sales promotion yang relevan seiring dengan bertambahnya data profil pelanggan Potoinlah. Maka penulis menyarankan beberapa tindakan yang sekiranya dapat diimplementasikan yaitu memaksimalkan penggunaan guest book sebagai gerbang awal calon pembeli jika ingin menggunakan jasa Potoinlah. Hal ini dilakukan agar Potoinlah dapat memberikan sales promotion yang tepat kepada calon pembeli.