Analisis budaya organisasi Socialights Indonesia

Show simple item record

dc.contributor.advisor Talim, M. Banowati
dc.contributor.author Asdiga, Tasya
dc.date.accessioned 2020-04-20T00:45:35Z
dc.date.available 2020-04-20T00:45:35Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39244
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10624
dc.description 9102 - FISIP en_US
dc.description.abstract Budaya organisasi adalah suatu kebiasaan atau cara hidup yang ada dalam suatu kelompok. Budaya Organisasi terbentuk dari beberapa faktor seperti, nilainilai, keyakinan, kebiasaan, makna, dan norma yang sama serta dianut oleh suatu kelompok tertentu. Budaya organisasi juga menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Budaya organisasi dapat diketahui melalui metode Organizational Culture Assesment Instrument (OCAI) yang membagi budaya organisasi menjadi 4 alternatif budaya. Budaya organisasi adalah faktor fundamental untuk memecahkan masalah yang dialami perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan dan mengetahui budaya organisasi apa yang saat ini diterapkan dan budaya organisasi apa yang diharapkan di masa yang akan datang oleh Socialights Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Socialights Indonesia yaitu suatu perusahaan yang bergerak di industri digital marketing. Socialights Indonesia merupakan perusaahaan pelopor human-centered digital agency di Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Pengumpulan data didapat melalui kuesioner, wawancara, dan studi kepustakaan. Pemetaan budaya organisasi Socialights Indonesia menggunakan konsep dari Cameron dan Quinn yaitu Organizational Culture Assesment Instrument (OCAI). Kuesioner OCAI disebarkan kepada 35 responden yang pada penelitian ini adalah karyawan Socialights Indonesia. Secara keseluruhan didapatkan hasil bahwa budaya organisasi yang sedang diterapkan saat ini oleh Socialights Indonesia adalah budaya adhocracy (30.5), yang diikuti oleh budaya clan (28.37). Sedangkan budaya organisasi yang diharapkan oleh karyawan di masa yang akan datang adalah budaya clan (33.1), yang diikuti oleh budaya adhocracy (26.48). Saran yang diberikan untuk Sosialights Indonesia adalah tetap mempertahankan budaya adhocracy dengan melakukan diskusi terbuka secara rutin dan pelatihan tanpa melupakan budaya clan dengan kegiatan playout yang dapat membantu perusahaan kedepannya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Budaya organisasi en_US
dc.subject Organizational Culture Assesment Instrument (OCAI) en_US
dc.title Analisis budaya organisasi Socialights Indonesia en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016320234
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0423116401
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI608#Ilmu Administrasi Bisnis


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account