Abstract:
Di era digitalisasi sekarang ini, dorongan masyarakat Indonesia terhadap
ketersediaan solusi digital meningkat pada berbagai aspek, termasuk dalam aspek
bisnis. Hal ini ditandai, salah satunya, dengan banyaknya bisnis startup yang mulai bermunculan. Berawal dari kepedulian terhadap eksitensi budaya lokal di kalangan
anak muda milenial, SAÉ, sebuah fashion startup menawarkan produk pakaian
yang mengusung kebudayaan lokal dengan unsur modernitas. Untuk mewujudkan
produknya, SAÉ bermitra dengan partner makloon baju sehingga perusahaan perlu
merekrut partner makloon secara tepat guna agar produktivitas yang diharapkan
dapat tercapai. Namun, SAÉ tidak dapat menemukan calon partner makloon yang
sesuai dengan keinginan perusahaan. Oleh karenanya, tujuan dari penelitian ini yaitu merancang sistem manajemen perekrutan dengan konsep HR Analytics yang
berdasarkan data (data-driven), didukung dengan teknologi informasi, serta keterlibatan berbagai disiplin ilmu yang terkait.
Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis menggunakan jenis penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis sehingga dapat menggambarkan
proses bisnis keseluruhan sesuai masalah dan kebutuhan perusahaan. Dalam
menganalisis terbagi menjadi: 1.) tahap perwujudan ide bisnis startup (dengan
design thinking) serta 2.) evaluasi bisnis (dengan tahapan sistem informasi).
Sebagai tambahan, penulis juga menggunakan MIT 90s framework untuk
menganalisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan, IMRA framework
untuk merumuskan ide (strategi), BPMN untuk menggambarkan proses bisnis, serta
konsep HR Analytics dalam melakukan analisis secara keseluruhan.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, untuk merekrut partner
makloon yang tepat, SAÉ harus melakukan beberapa prosedur yaitu: pengumpulan
data dari Google Maps dan data administratif, pengolahan data dengan membuat data scoring dan menghubungkannya dengan data dari divisi operasi, serta
visualisasi data dengan tabel ranking. Dari hasil visualisasi, SAÉ dapat mengambil keputusan terkait perekrutan partner makloon baju secara tepat guna. Setiap
prosedur didukung oleh data, sistem informasi, serta disiplin ilmu terkait. Dengan
demikian, walaupun konsep HR Analytics berfokus pada pegawai di perusahaan,
konsep tersebut juga dapat dipraktikkan untuk merekrut partner bisnis, seperti partner makloon baju bagi fashion startup SAÉ.