Abstract:
Seiring dengan kompleksitas ketidakpastian dalam mencapai tujuan,
pemahaman dan pengelolaan risiko menjadi salah satu faktor yang sangat penting.
Pemerintah Indonesia melalui PP No. 10 tahun 2018 tentang Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP) menekankan tentang pentingnya program Sertifikasi
Kompetensi individu sebagai sebuah identitas yang mencerminkan kualitas dan
kemampuan individu tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, untuk mendukung
sistem pengelolaan risiko di perusahaan agar berjalan efektif dan maksimal, maka
diperlukan suatu individu dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman risiko
yang mumpuni.
Mengacu kepada uraian yang terdapat pada paragraf satu diatas, maka
tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan atau korelasi
antara Sertifikasi Kompetensi Manajemen Risiko (sebagai variabel X) dengan
Kualitas Individu di Organisasi (sebagai variabel Y).
Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) MKS.
LSP MKS berdiri sejak tahun 2016 dan berlokasi di Bandung dan Jakarta. Salah
satu produk unggulan dari LSP MKS adalah Sertifikasi Kompetensi Manajemen
Risiko. Seiring berjalannya waktu, permintaan terhadap Sertifikasi Kompetensi
Manajemen Risiko terus mengalami peningkatan. Hal ini didukung oleh adanya
pembaharuan terhadap standardisasi Manajemen Risiko secara global, yaitu
standardisasi Manajemen Risiko berbasis ISO 31000 : 2018.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Pencarian data dalam penelitian ini menggunakan metode
kuesioner dan didukung dengan metode dokumentasi. Metode kuesioner
digunakan untuk mengetahui faktor pendorong dalam Sertifikasi Kompetensi
Manajemen Risiko yang dijalankan oleh individu serta mengukur manfaat atau
value yang dirasakan oleh individu yang memiliki Sertifikat Kompetensi tersebut.
Berdasarkan atas hasil analisis yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
bahwa variabel Sertifikasi Kompetensi Manajemen Risiko memiliki tingkat
korelasi yang kuat dengan variabel Kualitas Individu di Organisasi dengan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,743. Hal ini berarti bahwa Sertifikasi Kompetensi
Manajemen Risiko dapat berperan dalam menentukan kualitas individu di
organisasi. Begitupun juga sebaliknya, dimana kualitas individu dalam hal
pengelolaan manajemen risiko, kuat hubungannya ditentukan oleh pengetahuan
dan kemampuan individu yang berkompeten dan didukung dengan kepemilikan
Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko itu sendiri.