Abstract:
Industri ekonomi kreatif di Indonesia berkembang cukup pesat beberapa tahun
terakhir. Dari 16 sektor ekonomi kreatif yang ditelah ditetapkan oleh BEKRAF,
sektor fesyen merupakan penyumbang kedua terbesar terhadap PDB Ekonomi
Kreatif dengan persentase sebesar 18,5% (166 triliun). Industri fesyen yang
sedang berkembang pesat secara global maupun di Indonesia adalah fesyen
muslim. Pada tahun 2020 diharapkan Indonesia menjadi pusat dan trendsetter
industri busana muslim, terutama kota Bandung. Dengan adanya perkembangan
dan perubahan ini, persaingan di industri busana muslim ini menjadi sangat ketat
dan kebutuhan konsumen menjadi sangat beragam, konsumen akan lebih selektif
dalam membeli sebuah produk. Oleh karena itu, UMKM busana muslim di Kota
Bandung harus selalu melakukan inovasi produk pada busana muslim secara
tepat disertai dengan penerapan integrasi rantai pasokan yang optimal.
Inovasi produk adalah inovasi yang bertujuan untuk menawarkan produk
yang memiliki fitur, kemampuan, dan manfaat ke pasar. Sedangkan, integrasi
rantai pasokan adalah sejauh mana suatu perusahaan berkolaborasi dengan mitra
rantai pasokannya serta mengelola proses intra dan antar organisasi untuk
mencapai aliran produk dan layanan, informasi, modal, dan pengambilan
keputusan yang efektif dalam rantai pasokan. Integrasi rantai pasokan memiliki
tiga dimensi, yaitu supplier integration, customer integration, dan internal
integration.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara dan
observasi. Objek penelitian pada penelitian ini adalah sepuluh perusahaan busana
muslim yang dikategorikan kedalam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
di Kota Bandung.
Analisa dilakukan pada dua variabel, variabel integrasi rantai pasokan
dan variabel inovasi produk. Pada variabel integrasi rantai pasokan, dimensi
internal integration merupakan dimensi dengan nilai terbaik sedangkan dimensi
supplier integration merupakan dimensi dengan nilai yang kurang baik. Pada
variabel inovasi produk, Indikator Kemampuan Perusahaan Dalam
Mengembangkan Produk Dan Fitur Produk menjadi indikator dengan nilai terbaik
dan Indikator Kemampuan (Jumlah dan/atau Periode) Perusahaan Dalam
Mengembangkan Fitur Produk menjadi indikator dengan nilai yang kurang baik.
Dari hasil analisis yang dilakukan pada dua variabel, dari total tujuh belas
indikator yang ada terdapat lima indikator yang dipenuhi paling sedikit oleh
perusahaan. Pada dimensi supplier integration, hal yang dapat dilakukan
perusahaan adalah mencoba untuk berkolaborasi dengan pemasok dalam
pengembangan produk yang dilakukan seperti meminta masukan serta melibatkan
pemasok dalam pengembangan produk dari tahapan paling awal. Pada dimensi
customer integration, perusahaan melalui tim pengembangan produk harus aktif
bertemu dengan konsumen untuk membahas mengenai pengembangan produk.
Pada dimensi internal integration, setiap fungsi dalam perusahaan harus dilibatkan
lebih banyak dalam pengembangan produk. Dengan memiliki tim pengembangan
produk serta melibatkan pemasok dan konsumen lebih banyak tentunya akan
membantu perusahaan dalam mengembangkan produk maupun fitur produk
sehingga produk dan fitur produknya menjadi lebih inovatif.