Abstract:
Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan competitive advantage adalah dengan melakukan kerja seefisien dan seefektif mungkin agar dapat memenangkan persaingan di pasar. Kinerja sebuah perusahaan dapat diukur dengan mencari tingkat efisiensi. Efisiensi penting dilakukan karena merupakan sebuah ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber atau biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk empat cabang Bank B di Malang pada tahun 2016 sampai 2018. Mencari tingkat efisiensi relatif pada Bank B ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode data envelopment analysis (DEA) dengan software POM-QM for Windows (versi 5.2). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Cabang L dan Cabang B adalah cabang yang paling efisien dengan tingkat efisiensi sebesar 100% untuk tahun 2016 sampai 2018, sedangkan Cabang T memiliki tingkat efisiensi hanya sebesar 72%, 69%, dan 64%. Lalu Cabang S memiliki tingkat efisiensi sedikit lebih baik dari Cabang T yaitu sebesar 83%, 79%, dan 80%.
Untuk meningkatkan efisiensi pada cabang yang belum optimal, dapat dilakukan target setting kepada cabang yang sudah optimal dengan cara mengurangi input atau menambah output. Cabang T dapat mengalokasikan tenaga kerja sebanyak 4 orang, meningkatkan utilitas gedung sebesar 172 m2 dengan membangun fasilitas save deposit box, dan mengurangi jumlah biaya sebesar Rp 137.990.038. Cabang S dapat mengalokasikan tenaga kerja sebanyak 3 orang, meningkatkan utilitas gedung sebesar 59 m2 dengan membangun fasilitas save deposit box, dan mengurangi jumlah biaya sebesar Rp 105.308.584.
Sebagai saran, diharapkan Cabang Bank B yang sudah optimal dapat mempertahankan kinerjanya dan cabang yang belum optimal dapat mengubah jumlah input agar efisiensi meningkat. Diharapkan juga agar Bank B dapat mengalokasikan tenaga kerja ke kantor cabang lain. Selain itu tenaga kerja juga dapat diberikan training and development agar kualitas tenaga kerja meningkat sehingga produktivitas juga dapat bertambah. Sebaiknya perusahaan menghindari PHK karena akan menambah biaya dan mempengaruhi mental tenaga kerjanya. Lalu untuk luas cabang juga dapat dimanfaatkan untuk unit usaha lain seperti asuransi atau untuk aktivitas pelayanan lain seperti membangun fasilitas save deposit box sehingga utilitas bangunan dapat bertambah. Bank B juga sebaiknya dapat melakukan benchmarking secara periodik dengan metode DEA agar dapat menggambarkan posisi setiap cabang untuk diberikan perlakuan yang tepat dan memantau perkembangan setiap cabang.