Abstract:
Kedai Kopi Janji Jiwa jilid 138 merupakan kedai kopi yang berlokasi di
Purwakarta yang menjual berbagai jenis minuman dengan bahan dasar kopi, matcha,
coklat, dan lainnya. Kedai kopi ini menggunakan sistem waralaba (franchise) maka ada
bahan-bahan baku utama yang harus dibeli langsung dari kantor pusat waralaba.
Perencanaan persediaan yang dilakukan oleh kedai kopi ini biasanya hanya berdasarkan
pada perkiraan manajer saja untuk keperluan selama satu bulan mendatang. Padahal
perencanaan persediaan penting bagi perusahaan untuk dapat memenuhi permintaan
konsumen dan dapat megurangi biaya operasional.
Berdasarkan kondisi tersebut maka diusulkan melakukan analisis ABC agar
perusahaan dapat lebih fokus pada barang yang dianggap sangat penting.. Juga
dilakukan penerapan perhitungan perencanaan persediaan dengan menggunakan
metode multi product economic order quantity. Metode ini dipilih karena bahan-bahan
baku utama dari kantor pusat waralaba dipesan dan dikirim atau diambil secara
bersamaan. Diharapkan dengan ini dapat mengetahui perkiraan kebutuhan bahan baku,
jumlah pemesanan yang optimal, dan dapat melakukan penghematan biaya persediaan.
Setelah dilakukan penelitian, maka diketahui bahwa barang yang masuk dalam
kategori penting adalahbarangB1, B3, B6, B2, B7, dan B10. Diketahui jugakebutuhan
bahan baku selama satu tahun yang dihitung dari data penjualan satu tahun dikalikan
dengan takaran bahan baku untuk masing-masing produk akhir.Untuk mendapatkan
biaya persediaan yang optimal maka perusahaan perlu melakukan pemesanan
8(delapan) minggu sekali. Dengan melaukan perhitungan multiple product EOQ dimana
pemesanan dilakukan delapan minggu sekali dibanding pemesanan biasanya empat
minggu sekali perusahaan dapat melakukan penghematan biaya persediaang sebesar
Rp.952.269untuk satu tahun.
Proses penjualan produk dan pembelian bahan baku yang dilakukan
perusahaan sudah baik dan berjalan dengan lancar. Pengelolaan persediaan
kedepannya diharapkan dapat lebih berdasarkan pada pengolahan perhitungan data
yang pasti dan dapat memberik perhatian yang lebih pada barang yang termasuk dalam
kategori sangat penting. Disarankan perusahaan untuk melakukan pemesanan 8
(delapan) minggu sekali karena dengan begitu dapat melakukan penghematan biaya
persediaan sebesar Rp.952.269yang dapat dialokasikan untuk keperluan yang lebih
penting.