Abstract:
Kafe ABC merupakan salah satu usaha di bidang makanan dan minuman. Kafe
ABC berdiri sejak pertengahan bulan September 2018. Pergeseran budaya seiring dengan tren
gaya hidup masyarakat yang suka bercengkrama di kafe, kafe saat ini sudah dianggap sebagai
ikon dari gaya hidup modern menandakan adanya peluang besar untuk membuka usaha Kafe.
Laba perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti harga jual, volume penjualan,
komposisi produk yang dijual, biaya variabel dan biaya tetap. Pemilik memilih untuk tidak
meningkatkan harga jual produknya, hal tersebut dikarenakan menurut pemilik harga dari
produk Kafe ABC sudah cukup bersaing mengingat terdapat beberapa pesaing di daerah
Ciumbuleuit, dan jika harga ditingkatkan maka pemilik berasumsi penjualan akan menurun
dan akan kehilangan pelanggan. Selain itu pemilik juga merasa perlu untuk menjaga kualitas
produk yang dihasilkan, walaupun pemilik menargetkan harga pokok produknya menjadi di
kisaran 30% pemilik tidak mau kualitas produknya menurun. Dengan adanya beberapa
pertimbangan dari pemilik Kafe dan target laba usaha yang diharapkan oleh pemilik, cara
untuk dapat mencapai target laba yang diinginkan oleh pemilik adalah dengan meningkatkan
volume penjualan.
Analisis biaya volume laba menjadi salah satu alat yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah yag dihadapi oleh Kafe ABC untuk menentukan tingkat
penjualan yang harus dicapai agar bisa mendapatkan target laba yang diharapkan. Analisis
biaya volume laba juga dapat membantu perusahaan untuk menentukan titik impas usahanya,
dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Selain itu dengaan
analisis biaya volume laba dapat juga dilakukan perencanaan laba agar Kafe ABC memiliki
target penjualan untuk menjadi acuan mendapatkan laba yang diharapkan. Selain itu
perencanaan laba dapat digunakan sebagai alat kontrol dan eveluasi perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pada periode Oktober 2018
sampai September 2019 marjin laba kotor perusahaan sebesar 56.66% dan marjin laba usaha
sebesar 8.5% dan marjin laba bersih sebesar 7.5%. Titik impas Kafe ABC selama periode
tersebut adalah sebesar Rp 1,452,218,983.65 dengan jumlah keseluruhan produk yang terjual
adalah 44,765 unit. Dengan Margin of Safety sebesar Rp 259,243,896.35 atau sebesar 15.15%
dari penjualan dan Degree of Operating Leverage sebesar 6.6. Perencanaan laba untuk
periode selanjutnya dengan target penjualan sebesar Rp 2,056,823,475.97 dengan jumlah
keseluruhan produk yang harus dijual adalah 63,341 unit dengan target laba usaha sebesar Rp
300,000,000. Dengan adanya perencanaan laba diharapkan dapat mempermudah Kafe ABC
untuk menyusun strategi dan keputusan yang harus diambil untuk mencapai laba tersebut.