Abstract:
Perkembangan bisnis Closed-Circuit Television (CCTV) berfluktuasi
seiring dengan semakin tinggi tingkat laiminalitas. Jumlah tindakan kejahatan atau
laiminalitas di Indonesia selama 5 tahun terakhir berfluktuasi. Dengan tingkat
laiminalitas yang berfluktuasi ini membuat permintaan produk CCTV meningkat
cukup pesat di Indonesia. Tindakan criminal yang bisa terjadi dimanapun dan
kapanpun menyebabkan banyak masyarakat Indonesia membeli CCTV untuk
berjaga-jaga baik di perumahan maupun di perkantoran.
Perusahaaan 'M' merupakan perusahaan yang bergerak di bidang security
system. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2015 dan berlokasi di JL Sawah Kurung
Raya 15b, Bandung. Berbagai macam produk security system seperti CCTV,
burglar & fire alarm, access control, auto gate, dan home automation dijual oleh
perusahaan 'M' . Perusahaan 'M' saat ini mengalami permasalahan dalam
perputaran modalnya. Hal ini disebabkan ada beberapa proyek yang terlambat
melunasi pembayaran saat sudah jatuh tempo, yaitu proyek A terlambat 3 bulan
dengan piutang sebesar Rp 543.558.374,-, proyek B terlambat 2 bulan dengan
piutang sebesar Rp 323.397.365,- dan proyek C terlambat 6 bulan dengan piutang
sebesar Rp 57.889.000,-. Keterlambatan pembayaran ketiga proyek tersebut
menyebabkan Perusahaan 'M' mengalami kerugian sebesar Rp 12.226.406,-.
Dampak yang kemudian mengikutinya, yaitu perusahaan tidak dapat menerima
proyek berikutnya karena banyaknya uang yang masih tertahan di berbagai proyek.
Sistem pembayaran perusahaan yang ada saat ini hanya dengan 2 tahap
pembayaran yaitu, meminta down payment sebesar 50% setelah itu pelunasan
pembayaran 100%. Sedangkan sistem pembayaran usulan memiliki 3 tahap
pembayaran yaitu meminta down payment sebesar 50% setelah itu jika proyek
tersebut merupakan proyek besar perusahaan meminta pembayaran hingga 90%,
proyek sedang perusahaan meminta pembayaran hingga 85%, dan proyek kecil
perusahaan meminta pembayaran hingga 80%, setelah itu perusahaan baru meminta
pelunasan hingga 100%. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode case study.
Dengan sistem pembayaran perusahan perputaran piutang pada proyek A,
proyek B, dan proyek C selama 183 hari. Sedangkan dengan sistem pembayaran
usulan perputaran piutang proyek A menjadi 37 hari, proyek B menjadi 55 hari dan
proyek C menjadi 73 hari. Dengan demikian, sistem pembayaran usulan dapat
mengurangi kerugian perusahaan.