Abstract:
PT Martina Berto Tbk. merupakan salah satu perusahaan kosmetik tertua di
Indonesia. Pada tahun 2018, perusahaan mengalami penurunan penjualan produk
kosmetik yang cukup besar, yaitu mencapai hampir 250 milyar rupiah atau sebesar
37% dibandingkan dengan penjualan rata-rata tahun-tahun sebelumnya. Penurunan
penjualan masih terjadi pada tahun 2019 yang dilihat dari laporan penjualan
kosmetik Q1, Q2 dan Q3 yang hampir serupa dengan penjualan kosmetik pada Q1,
Q2 dan Q3 di tahun 2018. Penurunan penjualan dapat menjadi indikator bahwa
terjadi permasalahan pada perilaku konsumen dalam memutuskan untuk
menggunakan sebuah produk, yaitu niat beli. Pada penelitian ini, produk kosmetik
PT Martina Berto Tbk. diwakili oleh Sariayu sebagai produk pertama dan utama
dalam perusahaan.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti
kepada 22 orang responden, 3 alasan terbanyak untuk tidak melakukan pembelian
atau pembelian produk Sariayu adalah karena produk tidak menarik dibandingkan
dengan brand kosmetik lokal lainnya dari 15 orang, kurangnya promosi mengenai
produk dari 10 orang, dan brand kurang mengikuti trend dari 8 orang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh brand image
(product attribute (X1), consumers beneftis (X2) dan brand personality (X3))
terhadap niat beli produk kosmetik Sariayu. Penelitian menggunakan metode
survey dengan membagikan kuisioner kepada 100 responden yang menggunakan
produk kosmetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 variabel brand
image yang berpengaruh positif terhadap niat beli produk Sariayu, yaitu consumers
benefits dan brand personality. Sedangkan variable product attributes Sariayu tidak
berpengaruh positif terhadap niat beli.