Abstract:
Ekonomi kreatif merupakan salah satu penggerak pertumbuhan
perekonomian Indonesia dengan target mencapai Rp 1.200 triliun. Subsektor fesyen
pada ekonomi kreatif berada pada peringkat kedua sebesar 18,01% yang
memberikan kontribusi terhadap PDB Ekonomi Kreatif pada tahun 2016 dengan
busana muslim sebagai salah satu penyumbangnya. Dengan semakin
berkembangnya revolusi industri dan juga manajemen rantai pasok dari waktu ke
waktu, perubahan tersebut memiliki dampak yang besar pada industri yang ada.
Melihat perkembangan tersebut setiap pemilik usaha dituntut untuk menguasai
teknologi terutama melakukan komunikasi dengan pemasoknya untuk dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan penerapan
supply chain information integration dan penilaian business performance.
Supply chain information integration merupakan bagaimana cara
perusahaan dalam berbagi informasi dengan pemasoknya. Supply chain
information integration dapat diukur dengan dua dimensi, yaitu information
technology dengan enam indikator adalah perusahaan dengan pemasok utama
memiliki hubungan komputer ke komputer, koordinasi antar perusahaan
menggunakan hubungan elektronik, perusahaan menggunakan pengolahan
transaksi dengan informasi yang menggunakan teknologi, kemampuan pengiriman
surat elektronik, menggunakan transfer pesanan pembelian elektronik,
menggunakan sistem informasi canggih untuk melacak dan/atau mempercepat
pengiriman. Dimensi kedua adalah information sharing dengan indikator yaitu,
perusahaan berbagi informasi sensitif, pemasok diberikan informasi, pertukaran
informasi dilakukan secara rutin, informal dan/atau tepat waktu, memberikan
informasi yang mungkin mempengaruhi pihak lain serta perusahaan melakukan
komunikasi tatap muka dengan pemasok.
Kota Bandung dipilih sebagai objek penelitian karena ditargetkan
menjadi pusat mode busana muslim di Indonesia bahkan dunia. Metode yang
digunakan pada penelitian desktiptif ini adalah metode kualitatif dimana data
diperoleh dari hasil observasi dan wawancara terhadap 10 UMK serta data diolah
dan diukur menggunakan scoring rubric secara detail dan mendalam.
Hasil objek penelitian ini menunjukkan bahwa supply chain
information integration yang dilakukan pada objek penelitian sudah baik. Hal
tersebut dapat terlihat berdasarkan hasil scoring rubric dari indikator yang
terpenuhi. Berbeda dengan business performance dimensi operational performance
yang belum maksimal karena dari empat indikator masih terdapat dua indikator
yang masih kurang baik karena masih banyak indikator yang belum terpenuhi.
Berdasarkan hasil analisis tiap variabel diperlukan beberapa
perbaikan. Pada variabel supply chain information integration, perusahaan perlu
menggunakan surat elektronik dalam komunikasi, perencanaan serta komunikasi
tatap muka dengan pemasok Sedangkan untuk business performance dimensi
operational performance diperlukan perbaikan pada kemampuan perusahaan dalam
memenuhi pesanan pelanggan dengan waktu yang singkat serta dapat melakukan
perubahan pesanan pelanggan dengan pemberitahuan yang mendadak.