dc.contributor.advisor |
Minulyo, Aloysius Joni |
|
dc.contributor.author |
Kosasih, Vina Herlina Sari |
|
dc.date.accessioned |
2020-02-22T05:55:31Z |
|
dc.date.available |
2020-02-22T05:55:31Z |
|
dc.date.issued |
2019 |
|
dc.identifier.other |
skp38776 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/10204 |
|
dc.description |
4365 - FH |
en_US |
dc.description.abstract |
Pada saat ini di Indonesia Pemerintah tengah gencar-gencarnya
melakukan pembangunan. Pembangunan tersebut ditujukan untuk kepentingan
umum. Namun, pada nyatanya tanah yang tersedia saat ini sebagian besar telah
dimiliki oleh masyarakat. Untuk itu Pemerintah membutuhkan suatu program
pengadaan tanah di mana program tersebut ditujukan agar terwujudnya
pembangunan untuk kepentingan umum. Pengadaan tanah dilakukan dengan cara
pemerintah memberikan ganti kerugian bagi pihak yang berhak. Selanjutya,
sumber pendanaan pengadaan tanah tersebut bersumber dari APBN dan/atau
APBD. Namun, seiringnya perkembangan waktu pemerintah membutuhkan badan
usaha untuk mendanai pengadaan tanah terlebih dahulu.
Pendanaan pengadaan tanah yang bersumber dari badan usaha terlebih
dahulu diatur dalam peraturan yang secara khusus mengatur mengenai
pendanaan pengadaan tanah. Lebih lanjut, sumber pendanaan pengadaan tanah
yang berasal dari badan usaha terlebih dahulu selanjutnya akan di kembalikan
oleh Pemerintah melalui APBN dan/atau APBD setelah proses pelaksanaan
pengadaan tanah selesai. Namun, pada sisi lain terdapat peraturan Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha yang terdapat pasal menyinggung mengenai
pendanaan pengadaan tanah. Pasal tersebut memberikan kebingungan mengenai
pendanaan pengadaan tanah yang berumber dari badan usaha terlebih dahulu
yakni, badan usaha pelaksana dapat mengembalikan sebagian atau seluruhnya
dana yang telah dikeluarkan oleh badan usaha tersebut kepada Pemerintah. Hal
tersebut mengakibatkan kebingungan mengenai konsistensi diantara peraturan
pendanaan pengadaan tanah yang bersumber dari badan usaha terlebih dahulu
serta berpengaruh pula pada bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap
badan usaha yang telah mendanai pengadaan tanah terlebih dahulu. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
Pendanaan Pengadaan Tanah |
en_US |
dc.subject |
Konsistensi |
en_US |
dc.subject |
Pemerintah |
en_US |
dc.subject |
Badan Usaha |
en_US |
dc.subject |
Kepentingan Umum |
en_US |
dc.title |
Konsistensi yuridis diantara regulasi pendanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2015200009 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0415116302 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI605#Ilmu Hukum |
|