Abstract:
PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri plastik
yang terletak di Bandung. Produk yang PT X produksi berupa sendok dan gelas plastik,
kemasan plastik, serta produk plastik untuk kebutuhan industri makanan, tekstil, furniture,
dan consumer goods. Masalah yang terjadi pada PT X terdapat pada aktivitas produksi.
Area bisnis yang terlibat pada aktivitas produksi adalah area bisnis produksi, area bisnis
workshop, dan area bisnis pembelian. Pada aktivitas tersebut, proses produksi kerap
terhenti karena gudang bahan baku mengalami kekurangan bahan baku. Kekurangan
tersebut terjadi karena penentuan kecukupan bahan baku dilakukan berdasarkan
perkiraan kepala gudang. Selain itu, perencanaan ulang produksi juga kerap dilakukan
karena informasi mengenai keadaan cetakan yang rusak baru diketahui ketika proses
produksi hendak dilakukan. Masalah lain yang dialami adalah direktur dan general
manager mengalami kesulitan dalam mengawasi kegiatan yang dilakukan pada area bisnis
workshop. Kesulitan tersebut dikarenakan pada area bisnis workshop, direktur dan general
manager hanya dapat mengetahui cetakan atau mesin apa saja yang sedang diperbaiki
dan perkiraan waktu perbaikan selesai. Namun, waktu perbaikan selesai kerap melebihi
jauh dari waktu perkiraannya. Masalah yang dialami PT X menyebabkan PT X mengalami
kerugian waktu, biaya, dan tenaga.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka dapat diketahui bahwa PT X
membutuhkan sistem informasi yang baik untuk mengatasi masalah tersebut.
Perancangan sistem informasi dilakukan menggunakan metode System Development Life
Cycle (SDLC). Terdapat empat tahap yang dilakukan pada metode tersebut. Pada tahap
perencanaan, identifikasi masalah dilakukan berdasarkan proses bisnis sekarang. Pada
tahap analisis dilakukan identifikasi kebutuhan informasi dan penentuan kriteria
performansi. Pada tahap perancangan, perancangan sistem dilakukan dengan membuat
proses bisnis usulan, dekomposisi fungsi, context diagram dan Data Flow Diagram (DFD),
Database Design based on Activity (DDA), dan normalisasi. Pada tahap implementasi akan
dilakukan perancangan kamus data, formulir, user interface, dan Standard Operating
Procedure (SOP).