Penerapan Analytical Network Process dalam penentuan mitra bisnis Baso Tjia

Show simple item record

dc.contributor.advisor Nawangpalupi, Catharina Badra
dc.contributor.advisor Theopilus, Yansen
dc.contributor.author Susanto, Hendra
dc.date.accessioned 2020-01-31T09:38:30Z
dc.date.available 2020-01-31T09:38:30Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp38611
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/9993
dc.description 4863 - FTI en_US
dc.description.abstract Pada zaman sekarang ini, banyak bisnis-bisnis yang bermunculan. Namun, banyak dari bisnis tersebut tidak bertahan lama karena kurangnya riset dan analisis sebelum membuat keputusan bisnis. Baso Tjia adalah salah satu usaha kuliner yang baru berjalan beberapa bulan dan menjual bakso olahan babi. Saat ini, penjualan produk Baso Tjia tidak sesuai dengan harapan pemilik bisnis. Pemilik bisnis menginginkan perluasan jaringan bisnis dengan bekerja sama dengan usaha kuliner lain. Namun, pemilik bisnis tidak mengetahui cara menentukan mitra dan tidak tahu faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih mitra bisnis. Metode yang digunakan untuk menentukan mitra bisnis adalah Analytical Network Process (ANP). Metode ANP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang mempertimbangkan kriteria, subkriteria, serta hubungan yang terdapat antara kriteria dan subkriteria. Berdasarkan hasil observasi dan studi literatur, didapatkan tujuh kriteria dan sebelas subkriteria yang digunakan dalam penentuan pemilihan mitra. Kriteria tersebut adalah karakteristik mitra, kemampuan pengetahuan pemasaran, aset tidak berwujud, kemampuan yang mendukung, harga, jaminan, dan lokasi dengan subkriteria keunikan kompetensi, pengetahuan tentang praktik bisnis lokal, merek dagang, reputasi, mitra memiliki kemampuan manajerial, kemudahan komunikasi, kecepatan pembayaran, fee kemitraan, jaminan kerusakan, jaminan kehilangan, dan lokasi. Selain itu terdapat hubungan outer dependence dan juga inner dependence dalam model yang telah dirancang. Berdasarkan model yang telah dirancang, dibuat kuesioner untuk penilaian. Penilaian dilakukan oleh pemilik bisnis dan dari hasil penilaian dilakukan penyusunan matriks perbandingan berpasangan. Prioritas mitra didapatkan dari hasil pengolahan data yang menggunakan Software Superdecisions. Berdasarkan pengolahan data, didapatkan mitra Segar Fresh Market sebagai prioritas pertama dengan bobot 0.37098, disusul oleh Porkymie dengan bobot 0.26537, kemudian Pasar Basalamah dengan bobot 0.18065, Mie Medan Corner 45 dengan bobot 0.09917, dan Mie Rica Feng Fu dengan bobot 0.08384. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Penerapan Analytical Network Process dalam penentuan mitra bisnis Baso Tjia en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015610098
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0404127301
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0426059402
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account