Abstract:
CV X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri jasa yang berdiri tahun
2010. CV X memiliki kantor pusat di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini menyediakan
jasa kebersihan untuk mesin ATM (Automatic Teller Machine). Pihak client (bank) akan
memberikan kebutuhan penugasan kebersihan pada CV X. Dalam melaksanakan aktivitas
kebersihan, bagian operasional wajib membawa formulir kebersihan. Akan tetapi, formulir
tidak dibawa dan tidak diisi secara langsung ketika selesai bekerja. Hal tersebut
menyebabkan bagian operasional mengisi formulir tersebut berdasarkan ingatan sehingga
tulisan dan tanda tidak terbaca karena banyak coretan didalamnya. Bagian monitoring
akan melakukan pemeriksaan terhadap penugasan kebersihan secara rutin untuk setiap
outlet ATM sebanyak satu kali dalam dua minggu. Akan tetapi, dalam formulir yang diisi
oleh bagian operasional terdapat banyak coretan dan tanda yang tidak terbaca yang terjadi
sehingga bagian monitoring harus melakukan kunjungan pemeriksaan dan menyebabkan
frekuensi kunjungan pemeriksaan secara langsung menjadi tinggi. Tulisan dan tanda yang
tidak terbaca juga berdampak pada bagian administrasi ketika memeriksa kembali formulir.
Diperlukan klarifikasi terlebih dahulu sebelum mengirimkan laporan kebersihan pada client.
Pemeriksaan juga dilakukan oleh pihak client, dimana pihak client sering menemukan
kehilangan atribut ATM yang tidak dilaporan. Ketika hal itu terjadi, pihak perusahaan akan
menerima penalti. Permasalahan yang terjadi pada CV X dapat diatasi dengan
perancangan usulan sistem informasi yang tepat. Perancangan usulan sistem informasi
dilakukan dengan metode System Development Life Cycle (SDLC). Metode SDLC dapat
menjadi alat bantu untuk membangun sistem informasi pada CV X dengan empat tahap
yaitu metode perencanaan, tahap desain dan tahap implementasi. Pada tahap
perencanaan akan dilakukan identifikasi masalah berdasarkan proses bisnis. Tahap
analisis meliputi identifikasi kebutuhan informasi serta usulan yang diberikan. Tahap
desain meliputi perancangan proses bisnis usulan, pembuatan context diagram dan data
flow diagram (DFD), perancangan basis data menggunakan DDA dan normalisasi basis
data. Pada tahap implementasi akan dilakukan pembuatan kamus data dan pembuatan
user interface. Usulan yang diberikan adalah perancangan proses bisnis usulan, context
diagram dan DFD, formulir pemeriksaan atribut ATM dan formulir keterangan kerja untuk
pemeriksaan berkala. Usulan juga meliputi input data, akses data, notifikasi, pemberian
status pengawasan dan keterangan kerja serta perancangan basis data yang telah
dinormalisasi dan digambarkan dengan user interface sehingga pengguna dapat
memahami perancangan dengan lebih mudah.