Abstract:
Aktivitas mengemudikan kereta api membutuhkan kewaspadaan dan perhatian
yang berkelanjutan. Tugas pengemudi kereta api yang membutuhkan tingkat
kewaspadaan dapat menjadi penyebab dari kelelahan pengemudi kereta api yang dapat
berujung kecelakaan. Selain tingkat kewaspadaan, kelelahan juga bisa disebabkan oleh
kekurangan tidur pada malam sebelumnya. Kekurangan tidur dapat dilihat dari durasi tidur
seseorang. Durasi tidur dipengaruhi oleh ritme sirkadian seseorang. Ritme sirkadian
terbagi menjadi dua yaitu pagi dan sore. Fokus penelitian ini adalah pada partisipan tipe
sirkadian pagi yang mengalami kekurangan tidur dan mengemudikan simulator di pagi hari
dan sore hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah durasi tidur seseorang
(time’s awake) dan time of day mempengaruhi performansi, tingkat kewaspadaan, dan
durasi tidur secara simultan dari partisipan dengan ritme sirkadian pagi. Penelitian ini juga
bertujuan untuk menentukan saat istirahat pada kondisi monoton di simulator kereta
selama dua jam pada individu dengan tipe sirkadian pagi.
Penelitian ini dilakukan dengan simulator kereta api dan melibatkan 8 orang
partisipan yang mengemudikan simulator selama 120 menit dalam laboratorium terkontrol.
Setiap partisipan akan menerima 4 perlakuan yang terdiri dari kombinasi antara dua
variabel independen. Masing-masing dari dua variabel independen memiliki 2 level yang
terdiri dari durasi tidur (cukup 7-9 jam dan kurang 2-4 jam) dan time of day (pagi dan sore).
Tingkat kantuk dan tingkat kewaspadaan diukur secara objektif dengan
Electroencephalograph Muse 2 (EEG) dan psychomotor vigilance task (PVT). Hasil data
yang didapatkan akan diolah dengan menggunakan Multivariate Analysis of Variance
(MANOVA) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel durasi tidur, time of day,
terhadap tingkat kantuk, tingkat kewaspadaan, dan performansi secara simultan.
Dilakukan juga uji korelasi untuk melihat bagaimana pengaruh antara variabel dependen.
Dari hasil pengujian MANOVA didapatkan nilai p-value 0,035 untuk variabel time
of day terhadap tingkat kantuk, tingkat kewaspadaan, dan performansi. Untuk variabel
durasi tidur terhadap tingkat kantuk, tingkat kewaspadaan dan performansi diperoleh nilai
p-value 0,028. Nilai p-value dari durasi tidur dan time of day tidak melebihi 0,05 maka
durasi tidur dan time of day berpengaruh terhadap tingkat kantuk, tingkat kewaspadaan,
dan performansi. Hasil uji korelasi menunjukan nilai pearson correlation 0,011 yang
menunjukan tidak ada korelasi antara tingkat kantuk dan speeding, sedangkan untuk
reaction time, lapse, dan wheelslip memiliki nilai pearson correlation diatas 0,05 maka
terdapat korelasi. Rekomendasi saat istirahat untuk kondisi mengemudi partisipan dengan
durasi tidur cukup dan time of day pagi setelah 85 menit mengemudi, sedangkan durasi
tidur cukup dan time of day sore setelah 79 menit mengemudi. Untuk partisipan dengan
durasi tidur kurang dan time of day pagi setelah 63 menit mengemudi, sedangkan durasi
tidur kurang dan time of day sore setelah 40 menit mengemudi.