Abstract:
Toko besi Mitra merupakan toko yang menjual bahan bangunan. Toko ini
memiliki gudang untuk menyimpan produk yang digunakan untuk memenuhi permintaan
konsumen. Sebagian besar gudang dipenuhi oleh produk semen. Toko ini ingin mengubah
kebijakan penyimpanan, sehingga kapasitas penyimpanan semen akan berkurang. Saat
ini, produk semen sering mengalami stockout dikarenakan permintaan yang banyak dan
pembatasan pembelian dari supplier. Untuk mencegah jumlah stockout semakin
bertambah, maka toko besi Mitra membagi menjadi 2 tipe konsumen, yaitu konsumen
perorangan dan proyek. Dengan 2 tipe tersebut, toko besi Mitra ingin menyimpan produk
untuk konsumen perorangan dan langsung memesan pada supplier untuk konsumen
proyek. Oleh karena itu, toko besi Mitra membutuhkan usulan sistem persediaan untuk
konsumen perorangan dan strategic sourcing untuk konsumen proyek.
Sistem persediaan yang diusulkan merupakan fixed order size untuk
menentukan jumlah pemesanan yang optimum (Q) serta reorder point (B). Sistem
persediaan ini bertujuan untuk mengurangi stockout. Strategic sourcing merupakan bagian
dari supply chain management untuk meningkatkan hubungan dengan supplier serta
mengurangi biaya dalam pembelian. Strategic sourcing memiliki 4 tahap, yaitu learning,
relationship, planning, dan performance. Setiap tahap memiliki tujuan dan metode masingmasing.
Sistem persediaan yang diusulkan memiliki nilai Q sebesar 255 sak dengan
reorder point sebesar 189 sak untuk memenuhi permintaan konsumen perorangan. Untuk
permintaan konsumen proyek, terdapat 5 strategi yang diusulkan berdasarkan strategic
sourcing, yaitu memanfaatkan kompetisi antar merk semen, menciptakan promosi,
meningkatkan kualitas pelayanan, pembuatan katalog semen, dan sistem
terkomputerisasi.