Abstract:
Furniture merupakan salah satu produk yang umum digunakan dalam berumah
tangga. Salah satu penjual furniture di Bandung adalah Berkah Furniture. Furniture dengan
kualitas yang baik memerlukan bahan baku yang baik pula. Bahan baku yang digunakan
oleh Berkah Furniture adalah kayu jati. Saat ini Berkah furniture mengalami kendala berupa
supplier utama yang tidak mampu menyuplai bahan baku kayu jati seperti biasanya.
Akibatnya banyak permintaan terutama furniture custom pesanan pelanggan harus
terlambat produksi. Berkah Furniture mengambil keputusan untuk mengganti supplier saat
ini dengan supplier yang baru. Kendala pemilihan supplier baru adalah setiap kandidat
supplier yaitu supplier A, supplier B, dan supplier C memiliki kekurangan dan kelebihannya
masing-masing sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih sulit. Berdasar pada
masalah tersebut, dilakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan bantuan
metode Analytical Network Process (ANP) agar pengambilan keputusan lebih optimal.
Metode ANP relevan dalam kasus ini karena metode ini memperhatikan hubungan antar
kriteria maupun subkriteria. Penetapan kriteria dan subkriteria dilakukan melalui proses
wawancara dan mendapatkan hasil berupa 6 kriteria yaitu harga, kualitas, pelayanan,
kredibilitas, pengiriman, dan lokasi. Setiap kriteria terbagi lagi menjadi total 17 subkriteria.
Setelah didapat kriteria dan subkriteria tersebut, dilakukan wawancara kembali untuk
menetapkan hubungan antar kriteria maupun subkriteria dan didapatkan hasil terdapat 24
hubungan dalam model ANP. Proses pengambilan data dilakukan dengan memberikan
pengambil keputusan kuesioner mengenai perbandingan berpasangan. Hasil kuesioner
kemudian diuji konsistensi sebelum dilakukan perhitungan. Matriks berpasangan yang
konsisten kemudian dapat dibuat cluster matrix, unweighted matrix, weighted matrix,
limiting matrix, hingga didapatkan hasil prioritas. Hasil yang didapatkan menunjukkan
prioritas pertama supplier B dengan bobot sebesar 0,3515, supplier A dengan bobot
sebesar 0,3266, dan supplier C dengan bobot sebesar 0,3219. Supplier B terpilih menjadi
supplier utama. Perbedaan bobot yang relatif kecil menyebabkan kemungkinan terjadinya
perubahan prioritas. Oleh karena itu, dilakukan analisis sensitivitas dengan menggunakan
dua metode yaitu merubah tingkat kepentingan kriteria serta merubah performansi dari
supplier.