Abstract:
PT Chitose Internasional Tbk merupakan salah satu perusahaan besar di
Bandung yang bergerak di bidang industri mebel. Produk yang menjadi ikon perusahaan
sekaligus menjadi ikon industri mebel Indonesia adalah kursi lipat. Salah satu produk kursi
lipat yang sering mengalami kegagalan adalah kursi Yamato NN. Ada 3 proses besar yang
terlibat dalam produksi kursi lipat tersebut yaitu proses konstruksi, finishing, dan assembly.
Cacat yang dihasilkan dari proses konstruksi ada 5 jenis yaitu kentob, kerut, gepeng, gores,
dan gagal las. Cacat yang dihasilkan dari proses finishing ada 11 jenis yaitu bintik, kebakar,
kuning, melotok, over bright, buram, kasar, karat, kentob, belang, dan gores. Cacat yang
dihasilkan dari proses assembly ada 3 jenis yaitu kentob, gores, dan sobek. Rata-rata
jumlah cacat (defect) pada proses konstruksi dan assembly selama 22 hari penelitian
berturut-turut sebesar 0,010 dan 0,015, sedangkan persentase jumlah produk cacat
(defective) dari kedua proses tersebut berturut-turut sebesar 0,333% dan 1,409%. Pada
proses finishing, rata-rata jumlah cacat selama 21 hari penelitian sebesar 0,010,
sedangkan persentase jumlah produk cacat (defective) dari proses tersebut sebesar
0,920%.
Metode yang dapat digunakan PT Chitose Internasional Tbk dalam peningkatan
mutu kursi Yamato NN adalah metode Six Sigma DMAIC. Metode Six Sigma DMAIC
adalah metode peningkatan mutu produk secara berkelanjutan dengan tujuan mencapai
3,4 DPMO (Defects Per Million Opportunities) atau level sigma sebesar 6. Ada 5 tahap
yang harus dilakukan dalam menerapkan metode tersebut yaitu define, measure, analyze,
improve, dan control. Nilai DPMO pada proses konstruksi, finishing, dan assembly berturutturut
sebesar 672, 899, dan 4.911, sedangkan level sigma pada ketiga proses tersebut
adalah 4,706, 4,622, dan 4,082. Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah memberikan
briefing kepada operator, melakukan inspeksi pipa besi dari supplier, dan menyediakan
beberapa alat seperti visual display, lembaran busa, kuas pembersih kotoran, timer, spray
pembersih kotoran, text LED display, tang ampere, plastik name tag, selotip besar, dan
selotip kecil.
Hasil penerapan metode Six Sigma DMAIC pada PT Chitose Internasional Tbk
khususnya pada ketiga jenis proses besar kursi Yamato NN antara lain terjadinya
penurunan nilai DPMO menjadi 431, 706, dan 3.055, peningkatan level sigma menjadi
4,832, 4,692, dan 4,247, serta penurunan persentase defective menjadi 0,215%, 0,776%,
dan 0,876%.