Abstract:
Indonesia merupakan negara dengan tingkat bencana alam yang tinggi dengan
rata-rata jumlah kejadian bencana alam sebanyak 1803 kejadian/tahun. Dengan tingkat
bencana alam dan jumlah kepadatan penduduk yang tinggi, Indonesia memerlukan
strategi yang baik dalam penanggulangan bencana alam. Permasalahan yang umumnya
terjadi adalah ketidaksesuaian jumlah bantuan yang dibutuhkan dengan jumlah bantuan
yang tersedia. Penelitian ini bertujuan menyelesaikan masalah ketidaksesuaian jumlah
bantuan tersebut dengan menggunakan pemodelan simulasi sistem dinamis.
Pembuatan model simulasi sistem dinamis digunakan untuk menggambarkan
kondisi yang terjadi pada fase tanggap darurat. Pendekatan pembuatan model
menggunakan konsep beer distribution game. Pembuatan model simulasi dilakukan
dengan menggunakan program Vensim PLE Plus. Validasi model dilakukan dengan
melakukan wawancara terhadap pihak BPBD Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan simulasi
model sistem sekarang, waktu yang dibutuhkan untuk pendistribusian paket makanan
adalah 22 jam dan bantuan selimut adalah 17 jam. Total biaya untuk paket makanan
adalah 66 juta rupiah dan bantuan selimut adalah 6 juta rupiah. Nilai bullwhip effect index
(BEI) pendistribusian paket makanan adalah 1.11 dan nilai BEI pendistribusian selimut
adalah 2.09.
Usulan perbaikan mengadaptasi metode blockchain. Diusulkan penggunaan
platform digital yang dapat menerapkan sistem sharing information antara pihak yang
terlibat pada rantai pasok kemanusiaan. Usulan dirancang dalam model simulasi sistem
usulan. Terjadi penghematan waktu pada pendistribusian paket makanan sebesar 11 jam
dan bantuan selimut sebesar 14 jam. Sementara dari segi biaya terjadi penurunan total
biaya sebesar 17 juta rupiah dan selimut sebesar 5 juta rupiah. Terjadi penurunan nilai
bullwhip effect index (BEI) pendistribusian paket makanan menjadi 0.322 dan nilai BEI
pendistribusian selimut menjadi 0.04.