Abstract:
Diplomasi publik merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap negara, khususnya negara-negara dengan kekuatan menengah (middle power), untuk bisa mendapatkan pengaruh yang lebih besar di dunia internasional. Korea Selatan, sebagai negara dengan kekuatan menengah, kemudian juga menaruh perhatian lebih besar terhadap diplomasi publiknya dan menjalankan berbagai taktik dalam diplomai publik, agar Korea Selatan mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Park Geun-Hye, selaku presiden Korea Selatan di tahun 2013-2017, melakukan gebrakan baru dalam kebijakan diplomasi publik Korea Selatan, yaitu dengan memberikan peran penting pada media swasta dan pengembangan media dalam implementasi dan pelaksanaan kebijakan diplomasi publik Korea Selatan. Hal ini memunculkan sebuah pertanyaan yaitu “Bagaimana Korea Selatan menggunakan media swasta serta mengelola berbagai platform media digital dalam kebijakan serta implementasi pelaksanaan diplomasi publiknya tahun 2013 hingga 2017?” Penggunaan media, terutama keterlibatan media swasta dalam aksi diplomasi publiknya secara resmi menjadi suatu hal baru dalam pemerintahan Korea Selatan sendiri. Pada akhirnya, media swasta menjadi aktor yang dilibatkan pemerintah untuk mengolah Hallyu menjadi soft power berupa konten kreatif yang dapat diperkenalkan kepada publik asing yang disebarkan melalui jaringan media swasta itu sendiri. Sedangkan badan-badan pemerintah terkait memanfaatkan kemajuan media dengan menggunakan berbagai platform digital untuk menyediakan berbagai informasi terkait Korea Selatan. Dengan media, Korea Seletan mengembangkan konten kreatif yang dapat membentuk brand Korea Selatan yang menarik di mata masyarakat global.
