Analisis perubahan kebijakan Suaka Jerman tahun 2015-2018 menggunakan pendekatan eklektik

Show simple item record

dc.contributor.advisor Harsawaskita, Adrianus
dc.contributor.author Putrono, Jessica Andriani
dc.date.accessioned 2019-12-06T04:44:47Z
dc.date.available 2019-12-06T04:44:47Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp38500
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/9817
dc.description 8870 - FISIP en_US
dc.description.abstract Menjunjung tinggi hak asasi manusia dan berperan dalam menjaga kedamaian dunia menjadi bagian dari prinsip-prinsip luar negeri Jerman, sehingga kebijakan luar negeri Jerman selayaknya selalu bersifat stabil dan sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut. Adanya perubahan dalam kebijakan suaka Jerman dari open door policy menjadi kebijakan suaka yang tertutup atau terbatas menunjukkan sebuah kontradiksi dari karakter kebijakan luar negeri Jerman. Dengan semakin menjauhnya jiwa kebijakan suaka Jerman dari prinsip-prinsip kebijakan luar negeri yang dianutnya, permasalahan ini juga menunjukkan adanya instabilitas yang perlu diteliti lebih lanjut. Melalui pertanyaan penelitian "Mengapa Jerman melakukan perubahan terhadap kebijakan suaka tahun 2015 - 2018?", penelitian ini menilik perubahanperubahan pada area domestik dan internasional yang secara bersamaan memberikan tekanan untuk berubah kepada kebijakan suaka Jerman. Dikarenakan sebuah kebijakan luar negeri lahir dari sebuah proses kompleks yang melibatkan beragam aktor dan faktor, maka penyebab perubahan suatu kebijakan pun turut berasal dari berbagai aspek. Melalui pendekatan eklektik, penelitian ini menampilkan analisis menyeluruh dari setiap parameter induksi-perubahan yang ada di ranah domestik dan internasional yang memberikan tekanan senada bagi perubahan kebijakan suaka Jerman. Penelitian ini menemukan bahwa pemberlakuan open door policy menginisiasi perubahan-perubahan dalam ranah domestik dan internasional, di mana perubahan-perubahan kondisi tersebut berbalik arah menekan adanya perubahan kebijakan suaka Jerman menjadi tertutup atau terbatas. Sebagai seorang kanselir, Merkel memiliki keleluasaan dalam menentukan kebijakan luar negeri. Maka, untuk menjaga dominasi partainya serta kursinya sebagai kanselir di periode selanjutnya sembari mencegah semakin berpengaruhnya pihak oposisi dari budaya politik alternatif dan policy entreprenur serta menyesuaikan kebijakan dengan keinginan publik yang berubah, Merkel memutuskan untuk mengubah kebijakan suaka. Dengan kapabilitas Jerman yang terbatas, konflik tidak berkesudahan yang menyebabkan jumlah pengungsi selalu bertambah menemui rekor baru serta masih tidak adanya solusi kolektif Uni Eropa turut memberikan tekanan untuk berubah bagi kebijakan suaka Jerman. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Jerman en_US
dc.subject open door policy en_US
dc.subject perubahan kebijakan luar negeri en_US
dc.subject pendekatan eklektik en_US
dc.title Analisis perubahan kebijakan Suaka Jerman tahun 2015-2018 menggunakan pendekatan eklektik en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015330022
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0426056802
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account