Abstract:
Industri plastik merupakan salah satu industri yang terus berkembang. Asosiasi Industri Plasik Indonesia (Inaplas) memperkirakan industry plastik secara rata-rata akan tumbuh sekitar 6% per tahun hingga 2030. Kemenperin menambahkan bahwa industry kemasan plastik berperan penting dalam rantai pasok bagi sektor-sektor strategis seperti makanan dan minuman, farmasi, kometik, serta elektronik. Namun, industry plastik juga menghadapi banyak tantangan dalam bentuk kebijakan untukmenekan jumlah penggunaan plastik kemasan. Indonesia sendiri merupakan negara kedua terbanyak penyumbang sampah plastik yakni187,2 juta ton, setelah China. Hal ini menyebabkan mulainya kota-kota di Indonesia menerapkan kebijakan pengurangan bahkan pelarangan penggunaan plastik. Hal ini tentu dapat menjadi masalah bagi perusahaan plastik. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat memiliki strategi yang baik dalam menghadapi kebijakan-kebijakan yang memberatkan industri plastik.
Dalam penelitian ini, penulis berusaha menganalisis strategi bersaing yang sesuai untuk PT DHI agar dapat bersaing dengan perusahaan plastik yang lain dan dapat bertahan melalui kebijakan-kebijakan yang memberatkan PT DHI. Dengan melakukan kegiatan wawancara, observasi , dan menganalisis berbagai faktor internal menggunakan analisis rantai pasokan dan penggunaan Matriks SWOT, serta menganlisis faktor eksternal menggunakan PEST dan Lima Kekuatan Porter.
Berdasarkan hasil dari analisis matriks SWOT dan Matriks Eksternal-Internal, menunjukan bahwa PT DHI berada dalam kuadran V yang merupakan strategi pertahankan dan pelihara (hold and maintain strategy) yang terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan produk, dan pengembangan pasar. Saat ini, PT DHI sudah melakukan pengembangan produk dengan membuat HD Plong NP yang cocok digunakan untuk packaging online.