Abstract:
Disamping menjadi instrumen negara dalam menunjang keberhasilan pembangunan nasional dan memenuhi kebutuhan rakyat. Badan usaha milik negara (BUMN) saat ini didorong untuk menjadi korporasi – korporasi yang memiliki standar kelas dunia (world class standard) yang mampu bersaing di dunia usaha secara internasional. Oleh karena nya kementrian negara BUMN terus mendorong BUMN – BUMN yang memiliki usaha yang luas agar dapat memasuki industri yang sesuai dengan core competence BUMN tersebut.
PT Pindad (Persero) sebagai salah satu andalan nasional yang memiliki core competence di bidang rekayasa industri diminta pemerintah untuk memasuki industri alat berat infrastruktur. Salah satu pertimbangan nya adalah agar perkembangan infrastruktur nasional yang sangat pesat semenjak era Jokowi dapat dimanfaatkan oleh PT Pindad (Persero) dalam menunjang perkembangan usaha nya. walaupun PT Pindad (Persero) sudah memiliki divisi industri komersil (non pertahanan dan keamanan) sifat nya baru berbentuk embrio bisnis yang belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PT Pindad (Persero). Salah satu masalah dari terhambat nya industri non pertahanan dan keamanan adalah sulit nya mencari sumber – sumber pembiayaan yang dapat mendukung pengembangan divisi tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lingkungan internal dan eksternal yang dimiliki PT Pindad (Persero), serta memberi saran terhadap PT Pindad (Persero) strategi apa yang sedang dilakukan perusahaan. Disisi lain, langkah apa saja yang harus dilakukan perusahaan untuk lebih unggul dari pesaingnya melihat dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan juga perlu diperhatikan. Penelitian ini menganalisis data menggunakan Matriks SWOT, Porter’s Five Forces Analysis,Internal Analysis dan Analisis 7s Mckinsey framework. Merujuk pada hasil penelitian ini, perusahaan disarankan untuk menggunakan strategi diversivikasi konsentrik sebagai strategi alternatifnya dan mengkobinasikannya dengan strategi SWOT.