dc.description.abstract |
Kulit bangunan sebagai lapisan pembatas antara ruang luar dan ruang dalam bangunan
memiliki peran penting dalam mengatur tingkat radiasi sinar matahari yang diteruskan ke ruang
dalam bangunan untuk kenyamanan termal ruang dalam bangunan. Umumnya kulit bangunan
memiliki desain yang statis, namun pada zaman ini mulai banyak implementasi kulit bangunan
adaptif pada bangunan dengan tujuan meningkatkan performa termal bangunan.
Beberapa sistem yang digunakan untuk menggerakan elemen double-skin facade adaptif
antara lain : Mekanikal, kimiawi, dan sistem material. Penelitian ini akan lebih dalam membahas
mengenai implementasi sistem material dari segi performa material kumparan bimetal sebagai
sistem material penggerak elemen double-skin facade adaptif`pada double-skin façade, dan
mencoba menghasilkan beberapa rancangan elemen double-skin facade adaptif dengan sistem
penggerak material ini sebagai pembuktian bahwa material ini dapat digunakan sebagai sistem
penggerak elemen double-skin facade adaptif. Kemampuan material kumparan bimetal dalam
menggerakan benda tanpa memerlukan energi lain selain dari yang diterimanya dari lingkungan
menjadikan pemanfaatan material ini dalam sistem menjadi sangat hemat energi (tidak
membutuhkan energi tambahan sama sekali), sehingga harapannya penelitian ini mampu mendorong
pengembangan rancangan model elemen double-skin facade adaptif yang menerapkan material ini
pada sistem penggeraknya.
Penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan menguji tiga model bentuk, dengan
pendekatan kuantitatif. Eksperimen dilakukan dalam dua tahap, yaitu : uji kinerja sistem penggerak
dan uji rancangan purwa-rupa double-skin façade adaptif terhadap perubahan temperatur.
Rancangan purwa-rupa double-skin façade adaptif yang diuji merupakan modifikasi sedikit dari
rancangan kulit bangunan adaptif yang telah ada yang memiliki karakteristik sesuai dengan hasil
analisis kinerja sistem penggerak.
Uji kinerja sistem penggerak menunjukan sistem penggerak lebih mampu menggerakan
beban simetris dibanding beban momen yang terlihat dari besaran beban yang dapat digerakan dan
besar perpindahan sudut yang dihasilkan.
Uji rancangan elemen double-skin facade adaptif terhadap perubahan temperatur
menunjukan purwa-rupa dengan rancangan yang kebutuhan perpindahan sudutnya yang kecil dari
posisi terbuka ke posisi tertutup lebih sensitif terhadap perubahan temperatur dibanding dengan
rancangan yang membutuhkan perpindahan sudut besar. Pembesaran dimensi modul dan perubahan
besaran bukaan purwa-rupa dapat dilakukan dengan mengimplementasikan beberapa elemen
bergerak sebagai penutupnya namun kompleksitas modul juga meningkat.
Penelitian ini menunjukan penerapan material bi-metal sebagai sistem penggerak elemen
double-skin facade adaptif merupakan sesuatu yang mungkin dilakukan, namun rancangan elemen
double-skin facade adaptif perlu diperhatikan dimana elemen bergeraknya tidak menimbulkan torsi
selama pergerakannya. |
en_US |