Abstract:
Penelitian ini merupakan riset literatur membahas panorama ruang kota atau townscape berbasis budaya dengan contoh objek studi kawasan Malioboro di kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejauh ini hanya terdapat dua literatur yang membahas tentang townscape, yaitu ‘The Concise Townscape’ dan ‘The Aesthetic Townscape’ dengan contoh studi kota-kota di Eropa dan Jepang. Sedangkan buku ‘Architecture and The Urban Experience’ digunakan sebagai acuan contoh metode pembahasan pictorial analytic. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembahasan mengenai townscape kota-kota di Indonesia. Hingga saat ini belum ada deskripsi visual potensial yang memberikan elaborasi mengenai dinamika ruang kota serta faktor-faktor ekspresi panorama ruang kota yang mempengaruhi identitas sebuah kota.
Kedua literatur memiliki perbedaan konteks dan diperlukan penyesuaian subtansi sehingga dapat digunakan untuk menelaah ruang kota di Indonesia. Nilai kultur budaya perlu disesuaikan dengan keadaan lokal objek studi. Melalui kajian kedua literatur utama ditambah kaitannya dengan estetika kota, dapat dirumuskan objek ruang kota yang dapat diteliti adalah yang memiliki pola ruang linier, kluster, dan kombinasi. Dan dalam objek tersebut faktor-faktor pembentuk panorama kota yang perlu diperhatikan adalah massa bangunan, aktivitas manusia dan kendaraan, waktu pengamatan panorama ruang kota, proporsi, designative aspects, dan space organization.
Pengidentifikasian objek dilakukan dengan observasi langsung pada objek studi dan pengamatan citra satelit berbasis web ‘ESRI’ (Environmental Systems Research Institute). Dari dokumentasi-dokumentasi tersebut diintrepetasikan kembali dalam gambar one-line drawing sebagai awal mengidentifikasi elemen-elemen pembentuk ruang kota sesuai dengan faktor-faktor yang telah ditemukan dalam kajian pustaka. Objek studi yang ditelaah meliputi koridor jalan Malioboro hingga jalan Ahmad Yani, area Alun-Alun Utara, dan area Tugu Pal Putih yang merupakan bagian dari sumbu filosofis, salah satu ciri khas budaya Keraton Yogyakarta.
Dalam analisa objek studi, setelah dipilah-pilah berdasarkan faktor-faktor pembentuk panorama ruang kota, dirumuskan dalam deskripsi ruang kota dan kata-kata kunci yang menggambarkan ruang kota tersebut. Dan dengan melihat beberapa dokumentasi tersebut dapat dirumuskan benang merah yang menjadi identitas ruang kota dan kemudian memberikan identitas kota secara keseluruhan. Dapat dilihat dalam ruangruang kota Yogyakarta sangat terpengaruh oleh budaya yang kental mengakar dalam kehidupan masyarakatnya.