Abstract:
Penelitian ini merupakan riset literatur yang membahas mengenai panorama ruang kota secara spesifik masih jarang dibahas di Indonesia, hanya terdapat 2 buku yang membahas topik tersebut. yaitu ‘The Concise Townscape’oleh Gordon Cullen dan ‘The Aesthetic Townscape’ oleh Yoshinobu Ashihara, yang kemudian diteliti ekspresi panorama ruang kota pada kasus studi di kota Bandung dengan buku ‘Roadform and Townscape’ oleh Jim McCluskey ini sebagai metode penyajian townscape dengan Pictorial Analityc. Penelitian ini diharapkan dapat lebih dalam lagi dalam membahas townscape dan sejauh ini belum ada deskripsi visual potensial yang memberikan elaborasi mengenai dinamika ruang kota. Penelitian ini bertujuan untuk menyumbangkan kajian tentang estetika perkotaan secara khusus pada panorama ruang kota di kota-kota yang ada di Indonesia. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan penelitian baru untuk dikembangkan lebih lanjut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode penyajian berupa Pictorial Analytic. Penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta ruang kota pada objek yang diamati melalui software sistem pengamatan citra satelit berbasis web, ‘ESRI’ (Environmental Systems Research Institute) dengan basis nilai keestetikaannya berdasarkan kategori-kategori yang terdapat dalam teori-teori literatur tersebut.
Panorama ruang kota di setiap negara berbeda dan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan berbagai suku, adat dan budaya akan memberikan panorama ruang kota yang berbeda sehingga perlu adanya literatur untuk membahas panorama ruang kota di Indonesia. Dalam membahas panorama ruang kota di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 pola bentuk ruang kota, yaitu linear space, cluster space, dan combination. Kemudian dianalisa dalam 6 faktor yang terdapat dalam literatur, yakni Massa Bangunan, Aktivitas, Waktu, Proporsi, Designative Aspect dan Space Organization.
Dalam analisa objek studi, setelah dipilah-pilah dirumuskan dalam deskripsi ruang kota dan kata-kata kunci yang menggambarkan ruang kota tersebut. Dan dengan melihat beberapa dokumentasi tersebut dapat dirumuskan benang merah yang menjadi identitas ruang kota dan kemudian memberikan identitas kota secara keseluruhan. Dapat dilihat dalam ruang-ruang kota di kota Bandung masih memiliki citarasa arsitektur Kolonial.