Abstract:
Bangunan tebal bertingkat dengan karakteristik deret, merupakan salah satu Bangunan tebal bertingkat dengan karakteristik deret memiliki permasalahan dalam pencahayaan alami. Bangunan tersebut memiliki bukaan yang minim, menyebabkan penetrasi dan distribusi cahaya alami tidak merata pada setiap lantai bangunan. Salah satu upaya untuk meningkatkan penetrasi dan distribusi pencahayaan alami adalah dengan memberikan sumur cahaya (light well). Dalam penelitian ini, studi kasus yang dibahas adalah bangunan ruko tiga lantai dengan ukuran 5 x 16 m.
Ruko eksisting memiliki skylight di atas tangga, tetapi pencahayaan tersebut belum terdistribusi dengan optimal, baik secara vertikal maupun horizontal. Hasil pengukuran eksisting menunjukkan bahwa, penetrasi cahaya vertikal dan horizontal dari skylight hanya memenuhi standar pada lantai tiga. Penambahan sumur cahaya (light well) menjadi salah satu jawaban permasalahan tersebut. Sumur cahaya (light well) memiliki 3 komponen, yakni inlet (penangkap cahaya), transmitter (penyalur), dan outlet (distribusi).
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan penetrasi vertikal dan horizontal serta distribusi cahaya alami pada setiap lantai bangunan ruko. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimental, melalui model yang disimulasikan melalui software Dialux Evo 8.1. Software digunakan untuk mengetahui nilai daylight factor dan kontur distribusi iluminasi cahaya pada setiap lantai. Sumber cahaya yang digunakan adalah cahaya langit (overcast).
Eksperimen dilakukan pada semua komponen light well. Pertama, mengubah inlet material skylight dengan merubah warna dan nilai transmittance. Kedua, penambahan sumur cahaya (light well), dilakukan dengan memberikan selubung vertikal reflektif disekitar void tangga. Perletakkan selubung vertikal reflektif disesuaikan dengan sudut datang cahaya matahari langsung dalam bangunan. Material reflektif (nilai reflektansi) pada selubung void tangga juga mempengaruhi distribusi dan penetrasi cahaya dalam ruangan.Terakhir adalah outlet dengan memberi bukaan di area tidak terkena cahaya langsung.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan, perubahan desain inlet dan penambahan light well, menambah jarak penetrasi vertikal dan distribusi cahaya alami pada setiap lantai bangunan. Pengaruh perubahan warna dan nilai transmitansi skylight menjadi 75% adalah: menambah jarak penetrasi horizontal rata-rata 3 kali lebih besar dibandingkan eksisting, meningkatkan nilai daylight factor pada titik terendah penetrasi vertikal 6 kali dibandingkan nilai eksisting, dan meningkatkan nilai keseragaman rata-rata 4 kali lebih besar dibandingkan eksisting.
Pengaruh perubahan material skylight dan penambahan light well dengan nilai reflektansi 90% adalah: menambah jarak penetrasi horizontal rata-rata 6,5 kali lebih besar dibandingkan eksisting, meningkatkan nilai daylight factor pada titik terendah penetrasi vertikal 13 kali dibandingkan nilai eksisting dan meningkatkan nilai keseragaman rata-rata 5,5 kali lebih besar dibandingkan eksisting.