dc.description.abstract |
Perusahaan bergerak di bidang industri tekstil yang menghasilkan kain grey. Setiap perusahaan
tentunya memiliki tujuan utama memperoleh keuntungan atau laba. Untuk mencapainya maka
perusahaan harus memperhatikan kualitas dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pesanan
pelanggan. Walaupun dari segi kualitas sudah cukup baik, namun perusahaan masih sering
mengalami keterlambatan penyelesaian pesanan pelanggan. Oleh karena itu, pemeriksaan
operasional diperlukan untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan penyelesaian
pesanan pelanggan.
Pemeriksaan operasional adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu metode dan prosedur pada bagian operasi di dalam
perusahaan dengan hasil akhir berupa saran dan rekomendasi yang bertujuan sebagai bahan
pertimbangan bagi pihak manajemen dalam melakukan tindakan perbaikan. Pemeriksaan
operasional dilakukan terhadap proses produksi terutama dalam hal perencanaan dan
pengendalian aktivitas produksi. Perencanaan dan pengendalian produksi yaitu proses
penentuan, penetapan kegiatan-kegiatan produksi, dan pengawasan yang dilakukan terhadap
proses serta hasil produksi agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Perencanaan dan
pengendalian produksi yang tidak baik dapat menyebabkan permasalahan dalam setiap
tahapan produksi yang dapat berujung pada keterlambatan penyelesaian pesanan pelanggan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah descriptive study. Sumber
data yang digunakan berupa data primer, yaitu hasil wawancara dan observasi, sedangkan data
sekunder seperti jadwal acuan produksi perusahaan, jadwal pengiriman, dan sebagainya.
Teknik pengolahan data yang digunakan adalah melakukan perbandingan jadwal perusahaan
dengan aktual pelaksanaannya, serta melakukan analisis penyebab dan dampak terjadinya
keterlambatan penyelesaian pesanan pelanggan. Objek penelitian adalah pemeriksaan
operasional pada aktivitas perencanaan dan pengendalian produksi dalam upaya mengurangi
tingkat keterlambatan penyelesaian pesanan pelanggan (studi kasus pada CV Seruling Mas)
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat diketahui perusahaan
memiliki beberapa kelemahan yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian pesanan
pelanggan. Selain wawancara dan observasi, dilakukan juga perbandingan antara jadwal acuan
perusahaan dengan aktual pelaksanaan produksi terhadap 10 sample pesanan. Kemudian
seluruh temuan kelemahan dianalisis berdasarkan empat temuan utama, yaitu perencanaan dan
pengendalian pemesanan benang kepada supplier yang kurang memadai, perencanaan dan
pengendalian penerimaan, pemeriksaan, serta penyimpanan bahan baku dari supplier yang
kurang memadai, perencanaan dan pengendalian aktivitas pembuatan kain grey dan quality
control kain grey kurang memadai, serta perencanaan dan pengendalian aktivitas pencelupan
kain grey dan quality control kain grey berwarna kurang memadai. Pada tahun 2018,
berdasarkan sepuluh sample yang diteliti, diketahui bahwa biaya pengiriman tambahan yang
dilakukan kepada pelanggan dan perusahaan outsource adalah sebesar Rp 1.576.775,00. Selain
itu, biaya tambahan pencelupan ulang dan biaya lembur yang harus dikeluarkan perusahaan
berdasarkan seluruh pesanan tahun 2018 adalah sebesar Rp 389.811.700,00. Terdapat
beberapa rekomendasi yang diperoleh dari pemeriksaan operasional yang dapat dilakukan
perusahaan dalam upaya mengatasi keterlambatan penyelesaian pesanan pelanggan. Agar
perencanaan dan pengendalian aktivitas produksi perusahaan lebih baik maka sebaiknya
perusahaan harus menyempurnakan Master Production Schedule (MPS) untuk masing-masing
pesanan pelanggan yang diterima secara spesifik. Selain itu perusahaan sebaiknya membuat
SOP secara lengkap, tertulis, dan jelas serta rutin melakukan update apabila terdapat
perubahan. Serta perusahaan sebaiknya memiliki fungsi PPIC Pemeriksaan operasional
sebaiknya dilakukan secara konsisten dan berkala agar dapat terus memberikan manfaat pada
pelaksanaan proses penyelesaian pesanan pelanggan. |
en_US |