Penerapan activity-based costing system untuk menentukan harga pokok kamar di Hotel LX

Show simple item record

dc.contributor.advisor Purboyo, Arthur
dc.contributor.author Moniaga, Stanley
dc.date.accessioned 2019-11-04T04:26:46Z
dc.date.available 2019-11-04T04:26:46Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp38257
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/9526
dc.description 23762 - FE en_US
dc.description.abstract Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan industri pariwisata meningkat dengan pesat termasuk di Kota Bandung. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan tertarik untuk membangun hotel. Semakin banyak perusahaan yang masuk ke bidang pariwisata secara tidak langsung akan membuat persaingan menjadi semakin ketat. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, beberapa faktor harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu price, service, dan quality. Pelanggan akan membandingkan service dan quality yang diberikan oleh masing-masing hotel dengan harga yang ditawarkan. Oleh karena itu, pihak hotel harus dapat memberikan harga yang bersaing. Dalam menentukan harga jual, maka pihak hotel harus menghitung harga pokok kamar yang akurat agar penentuan harga jual tidak salah. Untuk melakukan perhitungan harga pokok kamar yang akurat dilakukan perhitungan dengan metode activity-based costing. Activity-based costing membebankan biaya tidak langsung yang terjadi ke aktivitas terlebih dahulu, lalu membebankan biaya aktivitas ke cost object sesuai dengan activity cost drivernya. Pembebanan biaya dengan cara activity-based costing akan lebih akurat karena antara biaya aktivitas dengan cost drivernya memiliki hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan data yang digunakan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di Hotel LX untuk mengetahui data-data biaya dan juga aktivitas yang terjadi di Hotel LX. Data sekunder didapatkan dari studi kepustakaan dan juga dokumentasi. Data yang sudah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan teori activity-based costing. Setelah dilakukan penelitian, terdapat perbedaan perhitungan harga pokok kamar yang dilakukan oleh pihak Hotel LX dan peneliti, hal ini disebabkan pada biaya langsung pihak Hotel LX tidak memasukkan biaya penyusutan barang-barang yang ada di setiap tipe kamar dan untuk pembebanan biaya tidak langsung pihak Hotel LX menggunakan persentase pendapatan sebagai dasar alokasinya. Hal ini kurang tepat karena ada beberapa biaya tidak langsung yang tidak memiliki hubungan sebab akibat dengan besarnya persentase pendapatan. Oleh karena itu metode activity-based costing akan menghasilkan perhitungan lebih akurat karena akan membebankan biaya tidak langsung sesuai dengan aktivitas yang digunakan oleh cost object. Selisih perhitungan harga pokok kamar adalah sebagai berikut, undercosted untuk kamar Deluxe sebesar Rp 34,436; overcosted untuk kamar Executive, Honeymoon Suite, The Suite, dan The LX Suite sebesar Rp 67,319; Rp 403,683; Rp 936,450, dan Rp 1,498,330. Untuk itu penulis menyarankan pihak Hotel LX agar menerapkan metode activity-based costing agar pihak Hotel LX dapat menentukan harga jual yang diinginkan dengan lebih akurat. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject Harga Pokok Sewa Kamar en_US
dc.subject Activity-Based Costing System en_US
dc.subject Biaya Tidak Langsung en_US
dc.subject Hotel en_US
dc.title Penerapan activity-based costing system untuk menentukan harga pokok kamar di Hotel LX en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015130165
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0425015801
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI604#Akuntansi


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account