Abstract:
Dunia bisnis saat ini sangatlah bertumbuh dan berkembang dengan cepat
ditambah dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Perusahaan dituntut untuk
dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan pelayanan yang memuaskan
sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen. Kafe terutama coffee shop¸
merupakan salah satu bisnis kuliner yang saat ini bertumbuh pesat dan mudah untuk kita
temui dimanapun. Persediaan merupakan aset yang sangat penting bagi usaha kafe sehingga
perlu dikelola dengan baik. Dengan pengelolaan persediaan yang efektif dan efisien, dapat
menunjang kelancaran aktivitas operasi kafe.
Pemeriksaan operasional merupakan pemeriksaan pada suatu operasi yang
dilakukan dari sudut pandang pihak manajemen untuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi dan
ekonomis dari semua kegiatan operasi. Untuk memastikan kegiatan operasi berjalan dengan
lancar dibutuhkan pengendalian intern. Pengendalian intern merupakan suatu sistem terkait
kebijakan dan prosedur yang dirancang oleh pihak manajemen yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam meraih tujuan perusahaan. Salah satunya adalah dengan
pengelolaan persediaan. Pengelolaan persediaan adalah kegiatan dalam memperkirakan
jumlah persediaan bahan baku yang tepat, dengan jumlah yang tidak terlalu besar dan tidak
kekurangan dibandingkan dengan kebutuhan atau permintaan yang ada. Pengelolaan
persediaan dibutuhkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian akibat jumlah persediaan
yang terlalu besar ataupun jumlah persediaan yang kekurangan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
deskriptif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data studi literatur dan studi lapangan
yang terdiri dari wawancara, observasi serta dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan
kemudian dilakukan analisis untuk menarik suatu kesimpulan. Objek penelitian dalam
penelitian ini adalah pemeriksaan operasional terhadap pengelolaan persediaan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan persediaan pada kafe Libertad Union.
Melalui pemeriksaan operasional, peneliti memutuskan critical problem berupa
pengelolaan persediaan yang belum efektif dan efisien. Berdasarkan hasil pemeriksaan
operasional, peneliti juga menemukan kelemahan-kelemahan pada Libertad Union, yaitu
pengelolaan persediaan fisik pada kafe yang belum memadai, prosedur pencatatan dan
pengawasan dokumen persediaan yang belum memadai, pembelian bahan baku masih belum
memadai, pelaksanaan operasi kafe sehari-hari yang belum sesuai dengan struktur organisasi
dan uraian pekerjaan Libertad Union, serta informasi dan komunikasi Libertad Union yang
belum memadai. Pengelolaan persediaan yang belum efektif dan efisien juga menimbulkan
kerugian bagi kafe. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa kafe mengalami kerugian atas
kerusakan bahan baku selama bulan Januari hingga April 2019 sebesar Rp1.963.763,-. Kafe
juga diperkirakan mengalami penurunan pendapatan sebesar Rp231.000,- selama bulan
Januari hingga April 2019 akibat menu sold out. Dari hasil stock opname pada tanggal 30
April 2019, diketahui juga terjadi kehilangan persediaan sebesar Rp351.998,- dan
pemborosan pemakaian bahan baku sebesar Rp119.635,-. Selain itu, adapun terjadinya
kesalahan pencatatan, yaitu diketahui adanya jumlah persediaan fisik lebih besar daripada
pencatatan sebesar Rp278.093,- serta adanya jumlah persediaan fisik lebih kecil daripada
pencatatan sebesar Rp30.052,-. Hal tersebut disebabkan karena prosedur pencatatan dan
pengawasan dokumen terkait persediaan Libertad Union belum memadai. Oleh karena itu,
peneliti menyarankan untuk kafe membuat kebijakan dan prosedur pengelolaan persediaan
yang baik secara tertulis, melakukan pencatatan dokumen persediaan yang akurat dan
memadai, memberikan pelatihan pegawai sebagai divisi pembelian dan divisi gudang,
melakukan stock opname secara berkala, serta melakukan pemeriksaan operasional secara
berkala.