Abstract:
Persaingan yang semakin ketat dalam industri perhotelan, membuat para pelaku
bisnis dalam bidang ini harus semakin meningkatkan kualitas akan produknya, tetapi
tetap memperhatikan harga jual yang dapat diterima di pasaran. Untuk menentukan
harga jual yang ideal, dibutuhkan penentuan harga pokok kamar yang akurat. Hotel
Pepita belum pernah melakukan perhitungan harga pokok, sehingga peneliti
melakukan perhitungan harga pokok menggunakan metode ABC system, dan
menganalisis peran atau manfaat dari penerapan metode ABC system bagi pihak
hotel, terkait dengan penetapan harga jual kamar.
Dalam penentuan harga pokok dapat dilakukan dengan menggunakan
dua metode pembebanan yaitu traditional costing system dan activity based costing
system. Traditional costing system membebankan biaya berdasarkan unit level
(volume based). Tidak semua biaya tidak langsung mempunyai hubungan sebab
akibat yang sama dengan dasar alokasi unit level, yang menyebabkan perhitungan
dengan menggunakan traditional costing system menjadi kurang akurat sehingga
dapat menyebabkan biaya menjadi overcosted ataupun undercosted. Hal tersebut
dapat mengakibatkan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan
menjadi kurang tepat. ABC system membebankan biaya tidak langsung tidak hanya
berdasarkan unit level saja, tetapi membebankan biaya berdasarkan dasar alokasi
yang sesuai dengan aktivitas yang digunakan cost object.
Dalam melakukan penelitan ini digunakan metode penelitian
deskriptif analitis, dimana peneliti menggunakan data biaya yang terjadi pada bulan
April 2017 - Maret 2018. Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan
dianalisis dengan menggunakan ABC system. Hasil dari analisis tersebut dapat
digunakan untuk menyampaikan kesimpulan dan saran kepada Hotel Pepita. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan
penelitian kepustakaan. Hotel Pepita mulai beroperasi pada bulan April 2017,
sehingga penulis menggunakan data tahun pertama untuk melakukan penelitian ini.
Dalam menetapkan harga jual kamar, Hotel Pepita menggunakan
metode market based. Hotel Pepita memiliki peluang menggunakan metode cost plus
dalam menetapkan harga jual, hal tersebut dikarenakan Hotel Pepita memiliki
keunggulan fasilitas jika dibandingkan dengan hotel lain yang berada di daerah
tersebut. Setelah dilakukan perhitungan harga pokok menggunakan ABC system,
diketahui bahwa harga jual yang selama ini berlaku masih menutupi biaya-biaya
yang terjadi akibat penjualan kamar. Hotel Pepita belum melakukan pencatatan
secara lengkap dan teratur akan semua biaya-biaya yang terjadi, oleh sebab itu
penulis menyarankan kepada pihak hotel untuk mengubah kebijakan yang berkaitan
dengan pencatatan terhadap biaya-biaya tersebut. Hal tersebut dapat membantu pihak
hotel jika nantinya ingin menggunakan metode ABC system dalam menghitung harga
pokok. Dari hasil perhitungan harga pokok menggunakan ABC system, dapat dilihat
jenis kamar executive, executive suite, dan deluxe suite memiliki tingkat profitabilitas
yang tinggi, oleh sebab itu penulis menyarankan pihak hotel untuk meningkatkan
penjualan ketiga jenis kamar tersebut, dengan memberikan promo yang dapat
menarik minat konsumen.