Abstract:
Pertumbuhan industri pada sektor properti memiliki peran penting dalam
perkembangan ekonomi saat ini. Terbukti dalam beberapa tahun belakangan ini di
Indonesia sedang giat melakukan pembangunan. Hal ini menyebabkan persaingan antar
perusahaan di industri ini menjadi meningkat. Salah satu pilihan yang diberikan
perusahaan untuk meningkatkan penjualannya yaitu dengan pemberian penjualan kredit.
PT. B yang merupakan perusahaan konstruksi memberikan hal yang serupa untuk
menarik minat pelanggan, namun hal ini dapat memberikan resiko yaitu telat bayar atau
bahkan tidak bayar yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri. Keterlambatan
pembayaran piutang juga dapat memperlambat siklus konversi kas perusahaan. Hal
tersebut dapat berdampak memperlama jumlah waktu antara uang keluar dan uang masuk
perusahaan dan berakibat menganggu kegiatan operasional perusahaan yang memerlukan
dana. Maka perusahaan dengan sistem penjualan kredit perlu memperhatikan manajemen
piutang yang perusahaan jalankan. Dalam melakukan penelitian tentang manajemen
piutang diperlukan informasi pelaksanaan piutang perusahaan dan laporan keuangan
perusahaan dalam bentuk neraca dan laba rugi.
Pada hasil penelitian ini menunjukan siklus konversi kas perusahaan dapat
dipercepat, bila PT. B dapat mempercepat rata-rata periode tagih dan memperpanjang
rata-rata periode bayar secara bersamaan. Sehingga siklus konversi kas perusahaan dapat
berkurang, dalam hasil proyeksi tahun 2018 dapat berkurang menjadi 286 hari dan dapat
meminimalisi dana yang dibutuhkan persiklus sebesar Rp 6,457,627,599. Perusahaan pun
dapat melakukan efisiensi sebesar Rp 645,762,759. Kebijakan piutang perusahaan pun
perlu adanya perbaikan agar pelaksanaan dan pengawasan piutang perusahaan lebih
diperhatikan. Agar perusahaan tidak mengalami kendala pada sejumlah dana yang
tertahan di piutang dan kegiatan operasional pun tidak terganggu dan berjalan dengan
lancar.