dc.description.abstract |
Industri fesyen Indonesia saat ini telah melesat menjadi salah satu primadona subsektor
Industri Kreatif. Berdasarkan data survei khusus Ekonomi Kreatif BPS - Bekraf 2016,
fashion memiliki presentase paling tinggi dibanding sub sektor lainnya, yaitu sebesar 56%.
Tren penggunaan busana muslim di tanah air khususnya Kota Bandung, terus mengalami
perkembangan pesat. Busana Muslim selalu membutuhkan inovasi dan imajinasi tanpa
batas untuk menghadirkan karya-karya fesyen dengan mode dan tren terbaru, yang mampu
menjawab kebutuhan dan kepuasan para konsumen. Perhatian terhadap inovasi tentunya
tidak dapat dipisahkan dengan praktik teknologi informasi, karena teknologi informasi saat
ini menjadi competitive advantage yang sangat penting dalam menentukan daya saing dan
kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang. Sekarang ini
perusahaan harus beralih ke bisnis digital (transformasi), jika tak ingin daya saingnya
tergerus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik teknologi informasi dari
10 produsen busana muslim di Kota Bandung.
Praktik Teknologi Informasi merupakan rangkaian kegiatan yang
difasilitasi peralatan elektronik yang mencakup pengolahan, transmisi, dan penyajian
informasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan pasar maupun untuk kemajuan perusahaan itu sendiri. Terdapat tujuh indikator
untuk mengukur praktik teknologi informasi menurut Kianto (2015), yaitu (1) Teknologi
informasi digunakan untuk memungkinkan pencarian dan penemuan informasi secara
efisien, (2) Teknologi informasi digunakan untuk memungkinkan komunikasi di seluruh
organisasi sehingga dapat memudahkan pekerjaan, (3) Teknologi informasi digunakan
untuk mengembangkan produk dan layanan baru dengan para pemangku kepentingan
eksternal, (4) Teknologi informasi digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih
baik, (5) Teknologi informasi digunakan untuk mengumpulkan pengetahuan terkait bisnis
mengenai pesaing, (6) Teknologi informasi digunakan untuk mengumpulkan pengetahuan
terkait pelanggan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan, (7) Teknologi
informasi digunakan untuk mengembangkan cara-cara baru untuk mengelola perusahaan.
Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif dengan metode kualitatif
yang diperoleh dari wawancara dan observasi terhadap objek penelitian. Sampel pada
penelitian ini adalah 10 produsen busana muslim di Kota Bandung. Hasil wawancara
kemudian dianalisa menggunakan scoring rubric.
Hasil dari analisa deskriptif menunjukkan bahwa pada umumnya praktik
teknologi informasi pada industri busana muslim di Kota Bandung sudah dilakukan dengan
cukup baik, namun ada praktik yang harus ditingkatkan / diperbaiki dari praktik teknologi
informasi yang sudah dijalankan, yaitu indikator (5) Teknologi informasi digunakan untuk
mengumpulkan pengetahuan terkait bisnis mengenai pesaing. Hal tersebut ditunjukkan
oleh hasil pengukuran scoring rubric terhadap 10 (sepuluh) perusahaan dengan indikator
yang paling minim terpenuhi.
Para pelaku industri busana muslim harus melakukan peningkatan pada
indikator (5) Teknologi informasi digunakan untuk mengumpulkan pengetahuan terkait
bisnis mengenai pesaing, oleh karena itu, perusahaan tidak dapat selamanya bersikap acuh
terhadap pesaing atau bahkan menganggap rendah dan menyepelekan pesaing, karena
semakin berjalannya waktu, bisnis mereka pun bisa tergerus oleh persaingan yang amat
ketat ini. Perusahaan harus mulai memanfaatkan teknologi informasi untuk mengumpulkan
pengetahuan terkait bisnis mengenai pesaing. |
en_US |