dc.description.abstract |
Budaya organisasi di suatu perusahaan tentunya dapat mengalami perubahan baik karena faktor internal maupun eksternal. Perubahan budaya organisasi dirasakan oleh karyawan di PT Mustika Agro Sari dikarenakan adanya pergantian pimpinan yang menyebabkan hilangnya pemahaman karyawan mengenai nilai-nilai perusahaan serta budaya organisasi yang harus dianut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe budaya organisasi saat ini dan tipe budaya organisasi yang diharapkan pada masa mendatang di PT Mustika Agro Sari serta mengetahui kesenjangan yang terjadi antara tipe budaya organisasi saat ini dengan tipe budaya organisasi yang diharapkan. Melalui penelitian ini, perusahaan diharapkan dapat menemukan budaya organisasi yang tepat, karena budaya organisasi menjadi aspek penting dalam mengantarkan perusahaan mencapai visi dan misinya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan tipe budaya organisasi saat ini dan budaya organisasi yang diharapkan secara keseluruhan serta kesenjangan budaya yang terjadi di PT Mustika Agro Sari. Data penelitian didapatkan melalui wawancara kepada karyawan di divisi Manajemen Sumber Daya Manusia dan 2 orang karyawan lainnya yang memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun di PT Mustika Agro Sari serta kuesioner OCAI yang terkumpul dari 30 orang karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe budaya Hierarchy (29,44) dan Clan (26,28) menjadi tipe budaya yang mendominasi di perusahaan saat ini. Terdapat ketidaksesuaian antara tipe budaya saat ini dengan visi dan misi perusahaan yang merupakan kombinasi dari tipe budaya Hierarchy dan Market, sedangkan tipe budaya Clan (32,75) dan Adhocracy (23,81) menjadi tipe budaya yang diharapkan oleh karyawan pada masa mendatang. Perbedaan antara tipe budaya saat ini dan yang diharapkan menunjukkan terjadinya kesenjangan budaya di PT Mustika Agro Sari.
Melihat adanya kesenjangan budaya yang terjadi, maka disarankan agar pimpinan dan karyawan dapat membentuk komunikasi dua arah sehingga memiliki pemahaman yang sama mengenai tujuan perusahaan. Edukasi visi dan misi kepada karyawan sangat penting untuk dilakukan karena visi dan misi merupakan tujuan bersama yang ingin dicapai. Corak budaya Market yang lemah belum sesuai dengan visi dan misi perusahaan sehingga diperlukan peningkatan kekuatan budaya ini di dalam perusahaan. Peningkatan kekuatan budaya Market membutuhkan pengetahuan dan skill serta partisipasi karyawan untuk siap dalam menghadapi perubahan. Kesiapan karyawan untuk membentuk budaya Market di dalam perusahaan dapat dilakukan dengan meningkatkan kekuatan budaya Clan. Selain itu, harapan karyawan untuk meningkatkan kekuatan budaya Adhocracy dapat menjadi perencanaan jangka panjang di perusahaan. |
en_US |