Abstract:
Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan berfluktuasi dengan arah pergerakan yang sama dengan Harga Minyak, namun dari tahun 2012 menuju tahun 2013 dan dari tahun 2015 menuju tahun 2016 terjadi pergerakan yang berbeda antara rata – rata Harga Minyak dengan Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan. Menuju tahun 2013 Harga Minyak memiliki pergerakan meningkat sedangkan Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan mengalami pergerakan menurun. Sementara dari tahun 2015 ke tahun 2016, terjadi pergerakan menurun pada Harga Minyak, namun Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan mengalami pergerakan yang meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masih terdapat hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara Harga Minyak dengan Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan explanatory. Teknik pengambilan sampel pada peneltian ini adalah purposive sampling dengan jenis data adalah data time series. Sumber data dalam penelitian ini adalah id.investing.com yang merupakan data sekunder. Metode analisis pada penelitian ini adalah metode Error Corerction Mechanism (ECM) dan kesimpulan pengujian diambil berdasarkan uji kointegrasi dan uji ECM.
Hasil uji kointegrasi menunjukan bahwa Harga Minyak dan Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan terkointegrasi, artinya terdapat hubungan jangka panjang antara Harga Minyak dan Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan. Hasil uji ECM menunjukan bahwa kedua variabel, yaitu Harga Minyak dan Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan memiliki hubungan jangka pendek. Selain itu hasil uji ECM juga menunjukan bahwa Harga Minyak berpengaruh secara positif terhadap Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan sehingga ketika terjadi kenaikan pada Harga Minyak maka Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan juga mengalami kenaikan.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang maupun hubungan dalam jangka pendek antara Harga Minyak dan Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan.