Abstract:
Ekonomi kreatif adalah salah satu sektor yang berkembang dan menjadi penyumbang bagi perekonomian nasional di Indonesia. Pada ekonomi kreatif terdapat tiga subsektor terbesar dan salah satunya adalah fashion. Subsektor fashion menjadi penyumbang kedua terbesar bagi PDB nasional setelah subsektor kuliner. Salah satu kategori yang termasuk ke dalam industri fashion adalah industri busana muslim. Di Indonesia, fashion busana muslim telah berkembang karena mayoritas penduduk menggunakan hijab yang membuat peluang pasar semakin besar dan Bandung merupakan kota yang ditunjuk untuk menjadi pusat industri busana muslim. Pelaku usaha yang semakin banyak menyebabkan ketatnya persaingan di industri busana muslim Kota Bandung. Para pelaku usaha busana muslim perlu memiliki strategi inovasi yang tepat disertai dengan hubungan pembeli pemasok yang baik karena kolaborasi dengan pihak eksternal berdampak pada kelancaran inovasi. Inovasi adalah perubahan di dalam produk, jasa, proses, atau organisasi. Pada pengukurannya, strategi inovasi memiliki tiga dimensi yaitu teknologi terbaru, kegiatan rantai pasok, dan pengeluaran research and development. Sedangkan hubungan pembeli pemasok memiliki tiga dimensi yaitu pengembangan produk baru, permasalahan rantai pasok, dan strategi jangka panjang.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan tujuan studi deskriptif. Penelitian ini bersifat one-shot. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Objek penelitian yang digunakan adalah sepuluh usaha mikro dan kecil industri busana muslim di Kota Bandung. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada tiga dimensi di dalam variabel strategi inovasi, dimensi yang terbaik adalah kegiatan rantai pasok dan dimensi yang dinilai kurang baik adalah teknologi terbaru. Perusahaan yang terbaik berdasarkan pengukuran variabel strategi inovasi adalah Kamila Design dan perusahaan yang kurang baik adalah Berkah Kerudung. Kemudian berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada tiga dimensi di dalam hubungan pembeli pemasok, dimensi terbaik diraih oleh 2 (dua) dimensi yaitu permasalahan rantai pasok dan strategi jangka panjang. Sedangkan dimensi yang kurang baik adalah pengembangan produk baru. Perusahaan yang terbaik berdasarkan pengukuran variabel hubungan pembeli pemasok adalah PD Luthfi dan perusahaan yang kurang baik adalah Aira Kerudung dan Larizka. Kemudian perusahaan yang terbaik berdasarkan pada penggabungan dari pengukuran dua variabel yaitu strategi inovasi dan hubungan pembeli pemasok adalah Kamila Design. Perusahaan yang kurang baik adalah Larizka. Dari hasil analisis setiap dimensi pada variabel strategi inovasi dan hubungan pembeli pemasok, diketahui bahwa perlunya perbaikan pada dimensi yang kurang baik. Pada dimensi teknologi terbaru, perbaikan dapat dilakukan dengan cara perusahaan mulai bersikap open minded dan tidak kaku. Perusahaan perlu untuk menerima dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru, apabila tidak maka mereka pasti akan kalah oleh pesaing lain. Pada dimensi pengembangan produk baru, perbaikan dapat dilakukan dengan cara perusahaan mulai membuka diri ke pemasok. Perusahaan perlu melakukan brainstorming, diskusi, dan sharing visi dengan pemasok sehingga muncul berbagai ide yang mungkin belum pernah diimplementasikan sebelumnya. Perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan sendiri, mereka memerlukan bantuan dari pihak eksternal untuk melaksanakan inovasi yang lebih luas.