Abstract:
PT Adhi Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk merupakan perusahaan konstruksi BUMN yang ditugaskan oleh pemerintah untuk pembangunan proyek LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) dan LRT Sumatera Selatan (Palembang). Nilai investasi proyek LRT yang tinggi berdampak pada kinerja keuangan PT Adhi Karya dan PT Waskita Karya yang kurang baik sebagai pihak kontraktor dan sekaligus investor selama proyek LRT ini dijalankan. Pada penelitian ini kinerja keuangan PT Adhi Karya dan PT Waskita Karya yang dinilai adalah periode 2014-2017 seiring dengan gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Indonesia dan saat kedua perusahaan tersebut
mendapatkan proyek.
Penlitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan PT Adhi Karya Tbk dan PT W askita Karya Tbk. Penelitian ini menggwtakan metode deskriptif kuantitatif Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan rasio keuangan, common size
dan arus kas. Rasio keuangan diukur menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio utang, rasio profitabilitas, dan rasio pasar.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa PT Adhi Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk memiliki kinerja keuangan yang kurang baik selama periode 2014-2017 dikarenakan tingkat rasio liukiditas, aktivitas, utang, profitabilitas, pasar, common size dan
arus kas yang mengalami penurunan. Nilai investasi proyek LRT yang tinggi menyebabkan kedua perusahaan memiliki ni1ai piutang yang berfluktuatif sehingga menyebabkan arus kas perusahaan pada aktivitas pendanaan meningkat signifikan disebabkan karena perusahaan terus melakukan pinjaman bank dan pinjaman lembaga keuangan non-bank.
Faktor yang perlu diperbaiki oleh PT Adhi Karya Tbk dan PT W askita Karya Tbk agar
dapat meningkatkan kinerja keuangannya ada1ah mengelola prosedur dan kebijakan
piutang dengan lebih tegas dan mempertimbangkan pengambilan proyek dengen nilai
investasi yang tinggi.