Abstract:
Pada era modern, Event Organizer merupakan salah satu penyedia jasa penyelenggaraan acara yang diminati dan semakin dibutuhkan keberadaannya. Berbagai macam permintaan acara yang diberikan kepada Event Organizer, mulai dari acara pesta pernikahan, pesta ulangtahun, pentas seni, peluncuran produk, seminar, dan sebagainya. Salah satu yang menjadi kunci dari sebuah Event Organizer adalah kreativitas dan inovasi dalam membuat suatu acara. Miracle Event Organizer merupakan salah satu Event Organizer yang berbentuk organisasi di kota Bandung. Miracle Event Organizer pertama kali didirikan untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas penyelenggaraan event sweet seventeen yang marak sekitar tahun 2008. Sebagai sebuah organisasi, Miracle Event Organizer dituntut untuk dapat mengambil peluang dan mengatasi masalah sehingga dapat unggul dalam kompetisi yang ada. Hal ini dapat dicapai dengan peningkatan efektivitas organisasi dengan budaya organisasi sebagai salah satu pendorong. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui budaya organisasi yang ada saat ini di dalam Miracle Event Organizer dan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pencapaian tujuan organisasi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menjelaskan kejadian dan situasi di dalam Miracle Event Organizer. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, studi literatur, dan penyebaran kuesioner kepada populasi sebanyak 36 pekerja di dalam organisasi ini. Penulis menggunakan Organiztional Culture Assessment Instrument (OCAI) sebagai alat ukur. Kemudian data diolah menggunakan Microsoft Office Excel untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, budaya organisasi saat ini merupakan budaya adhocracy (28,185), dimana budaya adhocracy merupakan budaya yang menuntut karyawannya untuk lebih berinovasi, berkreativitas, dan berani dalam mengambil risiko. Sedangkan budaya organisasi yang diharapkan karyawan di masa mendatang merupakan budaya clan (29,583), dimana budaya clan merupakan budaya yang memiliki lingkungan kerja ramah dan terbuka, serta tidak ada kesenjangan antara atasan dan bawahan. Dilihat dari hasilnya, budaya organisasi di Miracle Event Organizer saat ini telah sesuai dengan tujuan dari organisasinya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran bagi Miracle Event Organizer, yaitu untuk tetap memperhatikan sisi budaya clan dan mempertahankan sisi budaya adhocracy. Miracle Event Organizer disarankan untuk mengadakan pertemuan seluruh karyawan setiap minggu guna mengemukakan dan mendiskusikan ide-ide konsep yang baru agar dapat mengasah kreativitas karyawan. Selain itu Miracle Event Organizer disarankan untuk memperhatikan komunikasi antar atasan dan bawahan serta antar karyawan dengan cara memberikan kesempatan karyawan untuk berbicara di dalam pertemuan dan mengadakan gathering secara konsisten.