Abstract:
Dewasa ini dengan semakin populernya Korean Wave di Indonesia, serta meningkatnya kepedulian masyarakat di Indonesia terhadap kecantikan kulit membuat produk kecantikan kulit berkembang dengan pesat. Banyaknya merek-merek produk kecantikan lokal dan internasional terutama yang berasal dari Korea Selatan yang terus bermunculan di Indonesia beberapa tahun belakangan membuktikan ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap kecantikan kulit. Dua dari banyaknya merek produk kecantikan kulit yang berasal dari Korea Selatan adalah The Face Shop dan Innisfree. Peneliti menemukan fenomena ini ketika ia pergi jalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan dimana kedua toko yang menjual produk kecantikan kulit serupa tetapi hanya salah satu toko yang ramai pengunjung yaitu toko Innisfree sedangkan toko The Face Shop jarang sekali pengunjung bahkan saat di akhir minggu.
Peneliti melakukan penelitian terdahulu untuk mencari tahu penyebab toko The Face Shop sepi pengunjung. Peneliti kemudian menemukan penyebabnya merupakan persepsi harga dan lokasi toko The Face Shop yang berdampak pada niat beli pengunjung. Kemudian, peneliti pelajari lebih lanjut dengan membaca jurnal dan buku mengenai retail mix dan niat beli. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pengumpulan data dan mengolahnya secara kuantitatif. Pengumpulan data peneliti lakukan dengan menyebarkan angket elektronik kepada 90 responden, studi literatur dan observasi, sedangkan metode pemilihan sampel yang digunakan peneliti adalah judgemental sampling.
Berdasarkan analisa data yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin persepsi konsumen terhadap harga dan lokasi membaik maka niat beli konsumen pun akan meningkat. Dalam penelitian ini, dimata konsumen toko The Face Shop PVJ dari segi harga produk yang ditawarkan dan lokasi tokonya masih buruk, sehingga ketika ada toko yang menjual produk serupa tetapi dengan harga dan lokasi yang baik menurut konsumen yaitu toko Innisfree, konsumen lebih berniat membeli produk dari toko Innisfree.