dc.description.abstract |
Industri taksi konvensional mengalami permasalahan besar pada tahun 2016. Hal
ini disebabkan munculnya pesaing yaitu perusahaan transportasi berbasis aplikasi seperti
Gojek, Grab, dan Uber. Persaingan usaha yang terjadi membuat perusahaan taksi
konvensional mengalami penurunan kinerja keuangan terutama pada PT Express Trans indo
Utama Tbk yang menjadi fokus penelitian pada kesempatan ini. Penurunan ini dilihat dari
menurunnya jumlah pendapatan dari tahun 2015 ke tahun 2016 dan kemudian kembali
menurun di tahun 2017. PT Express juga melakukanPHK terhadap sejumlah karyawan dan
menjual sebagian aset untuk membayar pinjaman.
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif menggunakan sampel laporan
keuangan periode 2013 - 2017. Data tersebut digunakan untuk menghitung lima rasio
keuangan yaitu, rasio likuiditas, aktivitas, utang, profitabilitas, dan pasar. Dari analisis rasio
tersebut, dipakai tujuh variabel rasio yang berpengaruh pada kepailitan perusahaan yaitu
rasio lancar, rasio mampu bayar bunga, marjin laba kotor, marjin laba operasi, marjin laba
bersih, rasio harga pasar/ pendapatan, dan rasio harga pasar/ nilai buku. Kemudian
digunakan metode perhitungan Altman Z - Score (Z(2)) untuk memprediksi kepailitan
perusahaan.
Hasil yang didapatkan dari perhitungan rasio keuangan menunjukan penurunan
kinerja keuangan dari tahun 2015 hingga 2017. Dari hasil perhitungan Z(2) Altman ZScore
didapatkan hasil bahwa PT Express diprediksi pailit pada tahun 2019 |
en_US |