Abstract:
Perusahaan Collection Shoes adalah perusahaan yang menjual sepatu kulit. Model sepatu yang dijual adalah pantovel dan boots. Produk bisa dibuat sesuai keinginan konsumen. Berdasarkan hasil wawancara, perusahaan belum mempunyai metode penjadwalan yang konsisten. Saat ini, perusahaan menggunakan metode penjadwalan EDD dan FCFS yang tidak konsisten. Perusahaan mengutamakan pelanggan yang meminta pesanannya untuk segera dikerjakan lalu dilanjut dengan pesanan pertama yang masuk. Masalah yang timbul dari metode yang digunakan saat ini adalah pesanan yang masuk pertama akan sedikit terlambat karena perusahaan mendahulukan pesanan dengan due date paling cepat. Selain itu, perusahaan membutuhkan perputaran modal yang cepat. Pembuatan sepatu ini melalui 3 tahap yaitu proses gurat dan jahit pola, proses sole, lalu proses press dan finishing. Jumlah pegawai berjumlah 21 orang yang disebar ke berbagai proses. Selain itu, terdapat juga 4 jenis mesin yaitu mesin sisit, mesin jahit, mesin press, dan mesin pon.
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deksriptif. Sumber data dari penelitian ini di dominasi oleh data sekunder. Data yang digunakan adalah data pesanan bulan Maret hingga Mei 2018. Metode alternatif dipilih berdasarkan 3 kriteria yang sudah ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan strategi perusahaan. Kriteria yang dipilih adalah job lateness, average completion time, dan utilization metric.
Hasil dari penelitian ini adalah metode critical ratio menghasilkan angka terkecil untuk kriteria job lateness, begitu juga untuk kriteria average completion time. Untuk kriteria utilization metric, angka terbesar adalah dengan menggunakan metode Critical Ratio. Karena perusahaan membutuhkan perputaran modal yang cepat dan mengurangi keterlambatan, maka kriteria yang diprioritaskan adalah jobs lateness dan average completion time. Maka dari itu metode yang sebaiknya dipilih adalah metode Critical Ratio.