Implementasi manajemen desain fasilitas sementara konstruksi : studi kasus proyek pembangunan RS. Edelweiss, Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Adianto, Yohanes Lim Dwi
dc.contributor.author Liman, Gabriella Laurencia
dc.date.accessioned 2019-10-09T07:28:44Z
dc.date.available 2019-10-09T07:28:44Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp38042
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/9181
dc.description 6495 - FTS en_US
dc.description.abstract Dalam pelaksanaan konstruksi, kesadaran para pelaku konstruksi akan pentingnya aspek manajemen dan teknologi penunjang konstruksi pada saat perancangan dokumen kesepakatan kontrak masih kurang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan minimnya pustaka maupun penelitian yang mengulas fenomena ini. Padahal, aspek-aspek tersebut tentu mempengaruhi pertimbangan kontraktor dalam mengajukan penawaran dengan nilai kontrak terendah tanpa harus mengurangi kualitas pembangunan proyek. Tujuan penelitian adalah menganalisis implementasi manajemen desain fasilitas sementara, mengidentifikasi ukuran dan mengestimasi biaya perlu pembuatan fasilitas sementara, serta menganalisis faktor lain yang menjadi pertimbangan pembuatan fasilitas sementara dan sebab ketidaksesuaian teori pustaka mengenai biaya pekerjaan sementara dan fasilitas sementara terhadap kenyataan di lapangan. Sebagai objek penelitian, dipilih proyek pembangunan RS. Edelweiss di kota Bandung. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur, observasi, pengukuran, dan studi dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan kesesuaian teori pada pustaka yang ada dengan implementasinya di lapangan. Analisis biaya dilakukan dengan menggunakan analisis harga satuan. Hasilnya, implementasi manajemen desain fasilitas sementara proyek belum dilakukan maksimal karena perencanaan yang kurang matang dan sejumlah perbedaan antara studi dokumentasi dan juga terhadap realita di lapangan. Dari 27 fasilitas sementara, pos satpam, kantor MK, dan WC / toilet pekerja belum mengakomodasi kebutuhan proyek konstruksi dengan baik. Sementara itu, area induksi 2, kantor K3 dan klinik, musholla pekerja, dan ruang komunal tidak signifikan keberadaannya terhadap proyek. Dengan menggunakan analisis dengan harga dari RAB pekerjaan persiapan diperoleh kenaikan harga pembuatan fasilitas sementara aktual di lapangan sebesar Rp 45.684.750,00 dan dengan menggunakan analisis dengan AHS dari pemerintah serta Jurnal Daftar Harga Material dan Upah Kota Bandung Tahun 2018 diperoleh kenaikan hingga Rp 219.490.453,01 dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh kontraktor dalam kontrak. Faktor sosial budaya mempengaruhi pemilihan fasilitas sementara sedangkan perbedaan sistem regulasi regulasi, dokumentasi serta birokrasi mengenai kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan kerja antara negara-negara maju dan Indonesia memungkinkan terjadi kasus seperti pada proyek pembangunan RS. Edelweiss ini, dimana biaya pekerjaan sementara dan fasilitas sementara proyek memakan biaya yang kurang signifikan terhadap keseluruhan nilai konstruksi. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject fasilitas sementara en_US
dc.subject Analisa Harga Satuan en_US
dc.subject implementasi en_US
dc.subject manajemen proyek en_US
dc.title Implementasi manajemen desain fasilitas sementara konstruksi : studi kasus proyek pembangunan RS. Edelweiss, Kota Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015410067
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0403116701
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account